Umrah adalah salah satu ibadah utama dalam agama Islam yang memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk melakukan perjalanan ke kota suci Makkah dan Madinah. Selama Umrah, jamaah melaksanakan serangkaian tugas ibadah yang diatur dengan ketat, dan ini melibatkan pemahaman dan pelaksanaan dengan benar atas 5 rukun Umrah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dan memahami lebih dalam tentang 5 rukun Umrah serta pentingnya mereka dalam menunaikan ibadah ini.
Rukun Umrah Pertama: Ihram
Ihram adalah rukun pertama dari Umrah dan merupakan tahap awal dalam menunaikan ibadah ini. Ihram adalah keadaan yang diwajibkan bagi jamaah yang akan melakukan Umrah, di mana mereka mengambil niat untuk memulai ibadah dan mematuhi peraturan yang berkaitan dengan ihram. Ada beberapa aspek penting yang terkait dengan ihram:
- Pakaian Ihram: Jamaah yang melakukan Umrah harus mengenakan pakaian khusus yang disebut "ihram." Pakaian ini terdiri dari dua potong kain putih yang sederhana, yang dikenakan oleh laki-laki. Perempuan diperbolehkan mengenakan pakaian apa pun yang sesuai dengan syariah, asalkan itu tidak terlihat mencolok atau mewah.
-
Niat: Niat untuk melakukan Umrah adalah bagian penting dari ihram. Ini adalah saat jamaah menyatakan niat mereka untuk melakukan Umrah dengan sungguh-sungguh di dalam hati mereka.
-
Larangan-larangan Ihram: Selama berada dalam keadaan ihram, jamaah harus mematuhi serangkaian larangan yang termasuk dalam peraturan ihram, seperti larangan memotong kuku, mencukur rambut, berburu, dan berhubungan seksual.
-
Tempat Ihram: Ihram biasanya diambil di miqat, yang merupakan lokasi yang telah ditentukan di sekitar Makkah. Jamaah harus mengambil ihram sebelum melewati miqat jika mereka melakukan perjalanan darat. Jika mereka melakukan perjalanan udara, mereka dapat mengambil ihram di bandara yang memiliki fasilitas khusus untuk itu.
Rukun Umrah Kedua: Tawaf
Setelah mengambil ihram dan tiba di Masjidil Haram di Makkah, langkah berikutnya dalam Umrah adalah tawaf. Tawaf adalah rukun kedua dari Umrah, dan ini melibatkan mengelilingi Ka'bah tujuh kali dalam arah matahari, dimulai dari Hajar Aswad (Batunya). Tawaf memiliki makna yang mendalam dan simbolis dalam agama Islam, dan di dalamnya jamaah mengekspresikan rasa hormat dan pengabdian mereka kepada Allah.
Beberapa hal yang perlu diingat tentang tawaf:
- Tawaf harus dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad.
- Tawaf harus dilakukan dalam keadaan berihram.
- Tawaf adalah momen ketika jamaah dapat berdoa dan memohon kepada Allah.
- Tawaf harus dijalani dengan khusyuk dan khidmat.
Rukun Umrah Ketiga: Sai
Sai adalah rukun ketiga dalam pelaksanaan Umrah dan merupakan bagian penting dari ibadah ini. Sai adalah aktu berlari atau berjalan antara dua bukit, yaitu bukit Shafa dan bukit Marwah. Sai mengingatkan kita pada tindakan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya, Isma'il, di padang pasir.
Beberapa hal yang perlu diingat tentang sai:
- Sai harus dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah, sebanyak tujuh kali.
- Tidak ada batasan waktu khusus untuk melaksanakan sai, tetapi sebagian besar jamaah melakukan sai setelah menyelesaikan tawaf.
- Selama sai, jamaah dianjurkan untuk berdoa dan memikirkan tindakan-tindakan keberanian Hajar.
- Sai harus dijalani dengan kekhusyukan dan kepatuhan kepada Allah.
Rukun Umrah Keempat: Tahallul (Mencukur atau Memotong Rambut)
Setelah menyelesaikan tawaf dan sai, jamaah harus melaksanakan tahallul sebagai rukun keempat dalam pelaksanaan Umrah. Tahallul adalah tindakan mencukur rambut atau memotong rambut sedikit saja sebagai tanda penyelesaian Umrah. Tindakan ini memiliki makna yang mendalam dalam Islam dan menggambarkan ketaatan dan penghormatan kepada Allah.
Beberapa hal yang perlu diingat tentang tahallul:
- Tindakan mencukur rambut adalah lebih utama daripada memotong rambut, tetapi keduanya diterima.
- Pria biasanya memilih untuk mencukur seluruh kepala mereka, sedangkan wanita biasanya memotong sebagian dari rambut mereka.
- Tahallul adalah simbol penyelesaian dari perjalanan Umrah dan ketaatan kepada Allah.
Rukun Umrah Kelima: Tertib
Tertib adalah rukun kelima dari Umrah dan merujuk pada urutan yang benar dalam melaksanakan semua rukun sebelumnya. Jamaah harus melaksanakan rukun-ruku sebelumnya sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan oleh syariah. Ini berarti bahwa ihram harus diambil sebelum tawaf, tawaf harus dilakukan sebelum sai, dan tahallul harus dijalani setelah menyelesaikan tawaf dan sai.
Keberhasilan dalam melaksanakan semua rukun ini dalam urutan yang benar adalah kunci kesempurnaan dan sahnya Umrah. Tertib juga mencerminkan ketaatan dan penghormatan kepada Allah serta perasaan taat kepada-Nya.
5 rukun Umrah, yaitu ihram, tawaf, sai, tahallul, dan tertib, adalah pilar-pilar utama dalam melaksanakan ibadah Umrah. Jamaah yang melakukan Umrah diharapkan untuk memahami dan melaksanakan rukun-ruku ini dengan sungguh-sungguh dan dengan kekhusyukan yang tinggi. Dengan mematuhi semua rukun ini, jamaah dapat memastikan bahwa Umrah mereka adalah ibadah yang sah dan diterima oleh Allah. Semoga Allah menerima ibadah kita semua dan memberkati perjalanan Umrah kita.