Belakangan banyak orang yang menanyakan syarat wajib haji dan umroh. Seperti yang kita tahu, seorang muslim harus menunaikan haji jika dia mampu. Dengan kata lain, ada persyaratan untuk melakukan ibadah ini.
Kesiapan jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan finansial untuk biaya haji dan umrah, adalah hal utama yang menjadi syarat untuk melakukan haji.
Lalu apa saja syarat-syarat lain untuk menunaikan ibadah haji dan umrah? Berangkat dari hal ini, kami akan menguraikan rukun-rukun haji, prasyarat dan kriteria hukum
yang ada.
Syarat Wajib Haji dan Umroh
Rukun Islam yang kelima adalah Haji. Pergi menunaikan ibadah haji ke Mekkah adalah impian yang besar bagi umat Islam. Ibadah haji bukan sekedar mimpi. individu yang melakukan perjalanan juga akan mendapatkan pahala.
Berbeda dengan umrah yang bisa dilakukan kapan saja, ibadah haji hanya dilakukan sekali selama bulan Dzulhijjah atau musim haji. Sebagai seorang muslim yang taat, tentu ada keinginan untuk mengamalkan semua ajaran Islam, mulai dari syahadat hingga shalat, zakat, puasa, dan naik haji.
Ada syarat wajib haji yang harus dipenuhi oleh semua muslim yang ingin melakukan haji. Singkatnya, para jamaah harus melakukan kewajiban tertentu sebagai bagian dari persyaratan haji. Jika diabaikan, tentu saja ibadah akan dianggap tidak sah.
Kemampuan finansial, mental dan fisik adalah yang utama. Hal ini disebabkan karena menunaikan ibadah haji membutuhkan sumber daya fisik dan finansial yang cukup untuk sampai ke Mekkah. Itu artinya, tidak semua umat Islam bisa melakukan ibadah ini.
Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut:
1. Beragama Islam
Haji diwajibkan hanya untuk orang yang beragama islam. Hanya Muslim yang diizinkan untuk terlibat dalam ibadah ini. Haji adalah kewajiban lain yang hanya ditemukan dalam ajaran Islam dan tidak di agama lainnya.
2. Baligh (Usia Dewasa)
Selain itu, baligh merupakan syarat untuk menunaikan ibadah haji. Bagi Muslim yang ingin melakukan perjalanan, mereka setidaknya harus Baligh, atau cukup umur. Menstruasi dan mimpi basah adalah dua ciri seseorang memasuki masa baligh.
3. Memiliki Akal Sehat
Syarat wajib haji dan umroh yang kedua adalah berakal. Itu artinya, ibadah hanya bisa dilakukan oleh umat Islam dengan akal sehat. Seseorang tidak wajib menunaikan haji jika hilang ingatan, gila, atau tidak waras.
4. Merdeka (Bukan Budak)
Di zaman kuno, perbudakan tetap ada di antara orang Arab. Merdeka atau tidak menjadi budak merupakan salah satu syarat untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah haji tidak diperbolehkan untuk seorang budak. Ini karena budak melakukan tugas yang ditugaskan tuannya kepadanya.
5. Mampu secara Fisik, Mental, maupun Finansial
Syarat menunaikan ibadah haji selanjutnya adalah memiliki kemampuan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Mampu secara fisik, psikologis, dan finansial adalah salah satunya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa perjalanan membutuhkan kekuatan mental dan fisik, hingga biaya perjalanan dan penginapan yang tidak sedikit.
6. Memiliki Mahram (Khusus Wanita)
Syarat wajib haji yang terakhir adalah setiap wanita yang ingin melakukan perjalanan harus didampingi oleh mahramnya.
Mahram adalah orang-orang yang dilarang menikah menurut hukum Islam karena hukum satu keluarga, persusuan dan pernikahan di syariat islam. Mereka boleh ditemani oleh sesama jenis jika tidak ada mahramnya, misalnya seorang teman wanita.
Namun, pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan imigrasi Arab Saudi untuk persyaratan pembatasan mahram ini. Tidak ada lagi batasan mahram bagi calon haji wanita mulai musim haji 2014.
Aturannya mengatakan bahwa wanita perempuan dapat dimahrami oleh jemaah haji sesama perempuan. Selain itu, ada pengecualian khusus untuk jamaah di mana satu orang dapat memahami empat orang lainnya.
Syarat Wajib Haji dan Umroh yang Sah
Selain itu, ada juga syarat sah haji dan umroh yang harus diketahui. Diantaranya adalah:
1. Tempat
Salah satu syarat sah untuk melakukan ibadah haji dan umrah adalah lokasi. Mekkah atau Tanah Haram adalah lokasi yang disebutkan. Dalam situasi ini, Anda hanya diperbolehkan menunaikan ibadah haji dan umrah di Mekkah.
2. Waktu
Selain tempat, prasyarat sahnya umrah dan haji adalah waktu. Sedangkan jika ingin menunaikan ibadah haji harus dilakukan antara awal bulan Syawal sampai 10 Dzulhijjah atau akhir bulan Dzulhijjah, pada waktu tertentu.
Berbeda dengan haji, umrah bisa dilakukan kapan pun ada waktu luang. Namun, karena umat Islam dipandang lebih afdol sepanjang Ramadhan, banyak muslim melakukan umrah pada saat itu.
Itu dia syarat wajib haji dan umroh yang perlu diketahui oleh seorang muslim dengan begitu, ibadah dapat berjalan lancar, aman dan nyaman.