Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Bahasa Umroh: Frasa Penting yang Harus Anda Kuasai

Bahasa Umroh: Frasa Penting yang Harus Anda Kuasai

Melakukan perjalanan umroh membutuhkan persiapan fisik, mental, serta pemahaman bahasa yang cukup agar lebih nyaman dalam beribadah di Tanah Suci. Bahasa Arab, bahasa utama yang digunakan di Makkah dan Madinah, mungkin belum akrab bagi sebagian besar jemaah dari Indonesia. Namun, menguasai beberapa frasa dasar bahasa Arab akan sangat membantu dalam komunikasi sehari-hari selama perjalanan umroh. Berikut adalah kumpulan frasa penting yang wajib Anda kuasai agar perjalanan umroh menjadi lebih lancar dan bermakna.

1. Assalamu’alaikum (السلام عليكم)

Assalamu’alaikum adalah salam yang berarti “Semoga keselamatan tercurah untukmu.” Frasa ini adalah sapaan umum di antara umat Muslim dan dapat digunakan dalam berbagai situasi. Menyapa orang lain dengan “Assalamu’alaikum” menunjukkan niat baik dan menghormati nilai-nilai Islam, serta merupakan cara baik untuk memulai komunikasi.

2. Wa’alaikumussalam (وعليكم السلام)

Jawaban dari “Assalamu’alaikum” adalah “Wa’alaikumussalam,” yang berarti “Dan semoga keselamatan tercurah juga untukmu.” Jawaban ini memperlihatkan sikap saling menghormati antara sesama Muslim. Mengingat pentingnya rasa hormat dalam komunikasi di Tanah Suci, pastikan Anda membalas salam yang diberikan orang lain dengan ucapan ini.

3. Insha Allah (إن شاء الله)

Insha Allah berarti “Jika Allah mengizinkan.” Frasa ini menunjukkan ketergantungan kepada Allah dalam setiap hal yang terjadi dan sering diucapkan saat seseorang membuat rencana atau janji. Misalnya, ketika Anda menyampaikan rencana kepada teman sesama jemaah, bisa ditambahkan “Insha Allah” sebagai bentuk pengakuan akan kuasa Allah.

4. Alhamdulillah (الحمد لله)

Alhamdulillah berarti “Segala puji bagi Allah.” Ucapan ini digunakan untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah dalam setiap keadaan, baik saat menerima nikmat maupun setelah menjalani ibadah. Frasa ini juga bisa digunakan ketika Anda menjawab pertanyaan tentang keadaan diri, seperti "Bagaimana kabarnya?" dengan menjawab "Alhamdulillah" untuk menunjukkan rasa syukur.

5. Maaf (عفواً)

Ketika berinteraksi dengan banyak orang di area yang ramai seperti Masjidil Haram, kemungkinan terjadi kesalahpahaman atau tanpa sengaja menyentuh orang lain. Dengan mengucapkan “Maaf” atau “Afwan,” Anda dapat menunjukkan sikap rendah hati dan kesediaan untuk menjaga ketertiban. Ini akan membuat suasana ibadah terasa lebih nyaman.

6. Syukran (شكرا)

Syukran artinya “Terima kasih.” Mengucapkan syukran menunjukkan rasa terima kasih Anda kepada orang lain yang telah membantu atau memberikan kemudahan selama perjalanan. Ucapan terima kasih ini akan sangat dihargai, baik saat Anda berbelanja, berbincang dengan pemandu, atau ketika ada orang lain yang membantu Anda.

7. La (لا) dan Naam (نعم)

La berarti “Tidak,” sedangkan naam berarti “Ya.” Dua frasa ini sangat penting saat melakukan komunikasi dasar dengan orang lain. Misalnya, jika Anda ditawari barang di toko dan tidak berminat, Anda cukup mengatakan “La.” Sementara itu, jika Anda setuju dengan sesuatu, cukup katakan “Naam” untuk mengonfirmasi.

8. Ana La Afham (أنا لا أفهم)

Frasa “Ana la afham” berarti “Saya tidak mengerti.” Ketika ada orang berbicara dalam bahasa Arab dan Anda merasa kesulitan memahaminya, ucapkan frasa ini. Frasa ini akan memberi tahu lawan bicara bahwa Anda butuh bantuan atau penjelasan lebih lanjut.

9. Ayna (أين؟)

Ayna adalah kata yang berarti “Di mana?” Frasa ini berguna ketika Anda ingin bertanya arah atau lokasi tempat tertentu. Misalnya, jika ingin menanyakan lokasi toilet atau tempat air Zamzam, Anda bisa mengatakan, “Ayna hammam?” untuk bertanya di mana toilet berada.

10. Kham Fulus? (كم فلوس؟)

“Kham fulus?” berarti “Berapa harganya?” Pertanyaan ini sangat berguna saat Anda ingin membeli oleh-oleh atau barang kebutuhan di toko. Dengan frasa ini, Anda dapat menanyakan harga dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh pedagang di Tanah Suci.

11. Barakallah (بارك الله)

Barakallah adalah doa yang berarti “Semoga Allah memberkati.” Frasa ini sering digunakan untuk mendoakan seseorang yang telah membantu kita atau untuk mendoakan kebaikan atas kebaikan yang diterima. Misalnya, ketika menerima sesuatu dari orang lain, Anda bisa mengatakan, “Barakallah fiikum” untuk menunjukkan apresiasi sekaligus mendoakan keberkahan bagi mereka.

12. Fi Amanillah (في أمان الله)

Frasa ini berarti “Semoga dalam lindungan Allah.” Frasa ini biasanya digunakan ketika kita akan berpisah atau meninggalkan seseorang. Mengucapkan “Fi amanillah” saat berpisah adalah cara yang baik untuk menunjukkan doa keselamatan bagi orang tersebut.

13. Mustajab (مستجاب)

Mustajab adalah istilah yang merujuk pada doa yang diharapkan terkabul atau tempat yang dipercaya sebagai tempat mustajab untuk berdoa, seperti Multazam di dekat Ka'bah. Kata ini bisa digunakan saat berdiskusi tentang pentingnya berdoa di tempat-tempat mustajab selama umroh.

14. Thawaf (طواف)

Thawaf adalah istilah yang mengacu pada prosesi mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali sebagai bagian dari ibadah umroh. Kata ini akan sering Anda dengar dan gunakan selama melaksanakan umroh. Selain memahami maknanya, penting juga untuk memahami cara melakukan thawaf dengan benar.

15. Huda (هدى)

Huda berarti “petunjuk” atau “bimbingan.” Kata ini penting bagi jemaah yang mencari bimbingan agama selama umroh, seperti dalam doa-doa atau dalam zikir yang diucapkan. Menyebutkan kata “Huda” menunjukkan niat yang tulus untuk mendapatkan petunjuk dari Allah selama ibadah.

16. Mutawwif (مطوف)

Mutawwif adalah pemandu yang membantu jemaah dalam menjalani rangkaian ibadah umroh. Mutawwif akan memandu doa, menjelaskan sejarah, dan memberikan bimbingan dalam setiap tahapan umroh. Mengenal peran mutawwif sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan memastikan semua rukun umroh dapat dilaksanakan dengan baik.

17. Makruh (مكروه)

Makruh adalah istilah yang merujuk pada perbuatan yang sebaiknya dihindari tetapi tidak berdosa jika dilakukan. Dalam ibadah umroh, ada beberapa hal yang makruh dilakukan, misalnya berbicara keras atau mengganggu kenyamanan jemaah lain. Menghindari perbuatan makruh adalah bagian dari adab beribadah di Tanah Suci.

18. Bareng Mabruktour: Ibadah Umroh yang Aman dan Nyaman

Mabruktour menyediakan layanan umroh dan haji yang siap membantu Anda dalam mempersiapkan perjalanan ibadah yang bermakna. Dengan dukungan tim mutawwif berpengalaman, perjalanan umroh Anda akan lebih terarah, aman, dan nyaman. Pastikan Anda mempercayakan perjalanan ibadah Anda kepada Mabruktour untuk pengalaman spiritual yang tak terlupakan.