Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Berapa Kali Rasulullah Melakukan Umrah?

Rasulullah SAW adalah teladan bagi umat Islam dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam menjalankan ibadah. Salah satu ibadah yang menjadi perhatian adalah umrah. Umrah merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik secara keimanan maupun sosial. Sahabat, dalam artikel ini kita akan menjelajahi berapa kali Rasulullah SAW melakukan umrah dan mengambil hikmah dari setiap pelaksanaannya.

Umrah Pertama: Umrah al-Hudaibiyah (6 Hijriyah)

Umrah pertama yang direncanakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat adalah pada tahun 6 Hijriyah. Perjalanan ini dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah, meskipun pada akhirnya Rasulullah SAW dan para sahabat tidak dapat melaksanakan umrah saat itu.

Pada saat itu, Rasulullah SAW bersama sekitar 1.400 sahabat berangkat dari Madinah menuju Makkah dengan niat umrah. Namun, kaum Quraisy menghalangi mereka untuk masuk ke Makkah. Setelah melalui negosiasi, akhirnya disepakati sebuah perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah. Salah satu poin penting dalam perjanjian ini adalah bahwa kaum Muslimin harus kembali ke Madinah tanpa melaksanakan umrah pada tahun itu, tetapi mereka diizinkan untuk melaksanakannya pada tahun berikutnya.

Umrah Kedua: Umrah al-Qadha (7 Hijriyah)

Setahun setelah Perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah SAW melaksanakan umrah yang dikenal sebagai Umrah al-Qadha. Pada bulan Dzulqa’dah tahun 7 Hijriyah, Rasulullah SAW beserta sekitar 2.000 sahabat berangkat ke Makkah untuk melaksanakan umrah yang tertunda.

Perjalanan ini berlangsung dengan damai tanpa hambatan dari kaum Quraisy, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Rasulullah SAW dan para sahabat melaksanakan rangkaian ibadah umrah dengan penuh kekhusyukan dan keimanan. Mereka memulai dengan ihram di miqat, melakukan thawaf di Ka'bah, sa'i antara Shafa dan Marwah, serta tahallul sebagai tanda selesai melaksanakan umrah.

Umrah Ketiga: Umrah al-Ji'ranah (8 Hijriyah)

Umrah ketiga yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah setelah penaklukan Makkah pada tahun 8 Hijriyah. Penaklukan Makkah merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam, di mana Makkah dibebaskan tanpa pertumpahan darah dan kaum Quraisy masuk Islam.

Setelah penaklukan Makkah, Rasulullah SAW bersama para sahabat melakukan umrah dari Ji'ranah, sebuah tempat di dekat Makkah. Umrah ini dikenal sebagai Umrah al-Ji'ranah. Rasulullah SAW dan para sahabat melakukan rangkaian ibadah umrah seperti thawaf, sa'i, dan tahallul dengan penuh rasa syukur dan keimanan.

Umrah Keempat: Umrah Wada' (10 Hijriyah)

Umrah keempat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah saat Haji Wada', yaitu haji terakhir yang dilakukan oleh beliau pada tahun 10 Hijriyah. Pada haji ini, Rasulullah SAW melaksanakan umrah bersamaan dengan haji, yang dikenal sebagai Haji Tamattu'.

Pada pelaksanaan Haji Wada', Rasulullah SAW memberikan khutbah yang berisi pesan-pesan penting bagi umat Islam. Beliau mengingatkan tentang hak-hak manusia, kewajiban menjaga keimanan, dan pentingnya persatuan di antara kaum Muslimin. Setelah melaksanakan haji dan umrah, Rasulullah SAW kembali ke Madinah dan tidak lagi melakukan umrah hingga wafatnya.

Hikmah dari Umrah Rasulullah SAW

Setiap umrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW memiliki hikmah dan pelajaran yang dapat diambil oleh umat Islam. Umrah tidak hanya sekadar ibadah fisik, tetapi juga ibadah yang memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Berikut beberapa hikmah yang bisa kita petik dari umrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW:

  1. Keteguhan dalam Keimanan: Rasulullah SAW menunjukkan keteguhan dan kesabaran dalam melaksanakan umrah, meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam menjalankan ibadah meskipun menghadapi kesulitan.

  2. Komitmen terhadap Kesepakatan: Pelaksanaan Umrah al-Qadha menunjukkan bahwa Rasulullah SAW dan kaum Muslimin memegang teguh kesepakatan yang telah dibuat dengan kaum Quraisy. Ini mengajarkan pentingnya menjaga janji dan komitmen dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Syukur dan Rasa Syukur: Setelah penaklukan Makkah, Rasulullah SAW menunjukkan rasa syukur dengan melaksanakan umrah dari Ji'ranah. Ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat dan kemenangan yang diberikan oleh Allah SWT.

  4. Pesan Persatuan: Pada Haji Wada', Rasulullah SAW menekankan pentingnya persatuan dan persaudaraan di antara kaum Muslimin. Umrah dan haji menjadi momen untuk mempererat ikatan keimanan dan ukhuwah Islamiyah.

Sahabat, umrah merupakan ibadah yang penuh dengan hikmah dan keutamaan. Meneladani umrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW akan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan memperkuat keimanan kita. Jika Sahabat ingin merasakan pengalaman umrah yang penuh dengan keimanan dan mengikuti jejak Rasulullah SAW, bergabunglah dengan program umrah bersama Mabruk Tour.

Mabruk Tour menyediakan berbagai fasilitas dan bimbingan yang akan membantu Sahabat menjalani ibadah umrah dengan nyaman dan khusyuk. Daftarkan diri Sahabat sekarang juga dan nikmati perjalanan umrah yang tak terlupakan bersama Mabruk Tour. Kami siap membantu Sahabat menapaki jejak Rasulullah SAW dalam setiap langkah ibadah umrah.