Rasanya ibadah di tanah suci kurang lengkap kalau Anda belum menjadi haji mabrur. Istilah ini sering diucapkan oleh sanak saudara maupun orang-orang sekitar saat seseorang hendak berangkat haji.
Calon jemaah berharap supaya seluruh rangkaian ibadahnya dianggap sah. Mereka tidak ingin semua penantian dan pengorbanannya sia-sia. Terlebih lagi ibadah ini merupakan rukun Islam terakhir yang melengkapi rukun-rukun sebelumnya.
Menunaikan ibadah haji juga sulit karena kita perlu menyiapkan berbagai hal. Biayanya mahal untuk bertandang ke tanah suci Mekah. Kemudian kesiapan fisik serta mental kuat agar tidak mengalami kendala.
Wajar jika mereka berusaha mencapai mabrur supaya usahanya tidak dianggap percuma. Sayangnya, masyarakat belum paham dengan baik. Padahal filosofinya sangat dalam dan belum tentu semua jemaah mampu meraih posisi tersebut.
Ciri Haji Mabrur sesuai Nabi Muhammad SAW
Menjadi haji mabrur adalah keinginan semua jemaah karena banyak keistimewaan yang akan didapatkan. Allah SWT berjanji akan menghapus dosa mereka dan menjanjikan tanah surga. Pahalanya juga besar setara dengan berjihad.
Filosofi mabrur tidak bisa didefinisikan secara singkat. Artinya Anda melakukan ibadah secara ikhlas, tulus, bersih tanpa melakukan maksiat sedikitpun. Tidak ada dosa sama sekali dan hanya fokus menyembah Allah.
Arti selanjutnya yaitu mensucikan diri dari dosa-dosa lama. Jangan sampai kita ulangi kesalahan tersebut dimasa depan. Bisa dibilang seseorang layaknya bayi bersih yang terlahir kembali.
Kemudian muncul pertanyaan tentang tanda keberhasilan menjadi haji mabrur. Sedangkan orang lain tidak mampu menakar kedalaman ibadah seseorang. Namun kita bisa melihat perubahan sikap dari jemaah ketika di kehidupan sehari-hari.
Kemambruran seseorang terlihat dari tingkah lakunya di masyarakat. Mereka mempunyai kualitas hubungan sosial yang lebih baik daripada sebelumnya. Rasa empati bertambah menjadi lebih toleran terhadap orang lain.
Perasaan juga menjadi halus dan penuh belas kasih. Misalnya, Anda senang membantu orang-orang membutuhkan. Selain itu sikap emosian akan berkurang karena kita belajar caranya sabar dan ikhlas.
Ciri selanjutnya tidak terlihat namun orang sekitarnya bisa merasakan. Seorang haji mabrur akan membawa kedamaian melalui tingkah laku dan tutur kata. Mereka menyebarkan kebaikan tanpa unsur memaksa, mengancam apalagi menjelek-jelekkan.
Saat berada di dekatnya, orang tersebut akan merasa damai. Terdapat aura kebaikan keluar dari diri orang tersebut. Secara tidak langsung, kita juga mendapatkan banyak manfaat seperti energi-energi positif.
Bagaimana Caranya Menjadi Haji Mabrur?
Menjadi haji mabrur tidaklah mudah karena ibadah Anda harus benar-benar rela. Keterkaitan duniawi dilepaskan seperti memikirkan materi dan kekayaan. Adapun beberapa cara yang dapat jemaah ikuti seperti berikut!
1. Memelajari hukum dan berbagai ilmu tentang manasik agar tidak bingung. Pahami rukun, syarat dan tata cara pelaksanaannya supaya tidak terjadi kesalahan selama beribadah.
Hal-hal penting lain juga perlu dipelajari seperti cara menggunakan ihram, wukuf, sai, melontar, tahalul serta miqat. Kalau ada kesalahan maka proses ibadah Anda dianggap tidak sah.
Banyak cara memelajari ilmu-ilmu tersebut seperti melalui internet, buku, bertanya kepada kyai, dsb. Jangan malas mencari pengetahuan baru karena rangkaian aktivitas haji sangatlah detail.
2. Segalanya datang dari niat di dalam hati. Jika ingin menjadi haji mabrur sebaiknya bulatkan niat. Pastikan tujuan beribadah hanya untuk mendapat keridhoan Allah SWT dan menjadi pribadi lebih baik.
Tinggalkan keterikatan dunia seperti memikirkan harta, jabatan, kesenangan, hawa nafsu. Ikhlas dalam meminta pengampunan dosa-dosa dan bersikap pasrah. Jadi Anda jangan takut jika terjadi hal-hal tidak menyenangkan di sana.
3. Berusaha mengamalkan perilaku baik selama menunaikan ibadah haji. Selain menjalankan hukum dasar, jemaah bisa meningkatkan pahala dengan cara lain. Misalnya rajin bersedekah, menjalankan shalat sunah, tadarus Al Quran.
4. Hal terpenting yaitu menggunakan uang halal hasil bekerja dari keringat sendiri. Biaya haji memang tidak murah namun Anda dapat menabung secara berkala. Menanti dengan sabar sampai dananya terkumpul.
5. Selalu menjaga diri dari perilaku sekaligus kata-kata buruk. Segala sesuatu yang menyebabkan dosa seperti berbicara kotor, marah, membentak, bergunjing, dsb. Bahkan hal-hal sepele seperti membatin orang lain juga dihindari.
Mencapai kesempurnaan beribadah adalah hal sulit. Seseorang belum tentu berhasil walaupun sering mengunjungi tanah suci. Filosofi menjadi haji mabrur ternyata punya pertanggungjawaban besar bahkan setelah jemaah kembali ke kehidupan pribadinya.