Hakekat dari Ibadah Haji harus diketahui diketahui oleh semua jamaah sebelum berangkat ke Baitullah. Hal ini sangat penting, agar setelah pulang, Anda benar-benar memahami dan mengubah hidup menjadi lebih baik.
Pada dasarnya, Allah tidak akan pernah menyuruh umatnya untuk melakukan sesuatu kecuali mempunyai ilmu dan pelajaran yang harus dipelajari setelahnya. Berikut, beberapa hakekat dari perjalanan ibadah ini.
Hakekat dari Ibadah Haji Adalah Dekat dengan Allah
Menjalankan rukun islam terakhir ini bertujuan mengubah diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Selama di Makkah, jamaah diharapkan dapat merenungkan diri serta memperbaiki hubungan agar lebih dekat dengan Allah SWT.
Dalam pelaksanaannya menunjukkan bahwa, melakukan ibadah ini bukan hanya sekadar tindakan fisik saja, tetapi juga memerlukan niat suci serta tulus kepada Allah SWT. Selain itu juga menjaga perilaku hingga ucapan.
Dengan demikian, Hakekat dari Ibadah Haji adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Selain itu mengubah pribadi ke arah lebih baik, harapannya bukan lagi memikirkan dunia, melainkan akhirat.
1. Sebuah Pengorbanan
Pergi ke tanah suci memang tidak mudah memerlukan pengorbanan baik dalam hal waktu, tenaga, maupun biaya. Contoh kecilnya saja, Anda harus merelakan uang Rp25 juta untuk biaya mendapatkan jadwal.
Angka tersebut sangat besar, kalau masuk investasi pasti pengembangannya sangat banyak. Tetapi, calon jamaah ikhlas merelakannya selama puluhan tahun. Bahkan, kepastian berangkat atau tidak saja masih abu-abu.
Tetapi, tetap ikhlas merelakannya, inilah Hakekat dari Ibadah Haji yang harus dipelajari oleh setiap umat manusia. Harus diakui bahwa, hal paling sulit untuk direlakan adalah harta, apalagi angkanya tinggi.
Pada dasarnya uang tidak akan pernah di bawa mati. Selain dari segi biaya, Anda juga harus merelakan waktu, karena perjalanan dari awal sampai akhir perlu waktu 30 hari maksimal.
Waktunya sangat panjang, kalau Anda adalah seorang bisnis atau sosialita pasti waktu tersebut membuat rugi karena, tidak bisa bekerja penuh. Semua klien pasti marah dan kerugian akan di dapatkan.
Hakekat dari Ibadah Haji berupa pengorbanan waktu dilakukan demi bisa dekat dengan Allah. Poin yang perlu diapresiasi lebih, karena tidak semua orang bisa melakukannya. Hanya mereka yang punya keikhlasan saja.
Terlebih lagi saat di Makkah nanti, Anda hanya berdoa dan sholat saja. Tidak bisa memegang handphone untuk melihat pekerjaan, bahkan mengikuti rapat. Bagaimana kalau orang kepercayaan mengambil keputusan salah.
2. Mengajarkan Sikap Sederhana
Berikutnya adalah mengajarkan sikap sederhana di mana, sebenarnya nabi sudah mengajarkannya. Sayangnya, manusia sering lupa kalau semua yang diberinya itu, hanya titipan saja, makanya mereka bersikap seperti ini.
Perlu diketahui selama pelaksanaan haji, jamaah diharuskan untuk mengenakan pakaian ihram yang sederhana dan meninggalkan semua kemewahan sampai harta benda yang dimilikinya. Mengenakan pakaian ihram merupakan salah satu bentuk kesederhanaan.
Pakaian tersebut terdiri dari dua lembar kain putih yang dijahit tanpa jahitan, sehingga menyerupai baju seragam. Anda harus memakainya sejak memasuki wilayah Miqat, sebuah tempat yang sudah ditentukan.
Bahkan, saat melakukan ibadah ini semua jamaah harus meninggalkan semua tanda-tanda kemewahan, seperti perhiasan, pakaian mewah, dan sejenisnya. Hal ini bertujuan agar jamaah haji dapat fokus pada ibadah dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
Dengan menghayati nilai-nilai kesederhanaan dalam pelaksanaan haji, umat Islam diharapkan dapat memahami pentingnya hidup sederhana, merendahkan diri di hadapan Allah SWT, dan tidak terlalu terikat pada dunia dan materi.
Hal ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa mengutamakan kepentingan akhirat daripada dunia, serta menghindari kemewahan dan kesenangan dunia kerena hanya bersifat sementara saja..
3. Toleransi Sesama Saudara
Hakekat dari Ibadah Haji adalah sikap toleransi, harus diakui bahwa para jamaah berasal dari berbagai kawasan. Mereka mempunyai cara masing-masing, dengan begini Anda dapat menjaga satu sama lain.
Bagaimana kebiasaannya sampai dengan adat istiadatnya, nantinya akan tubuh rasa saling memiliki karena, pada dasarnya semua itu adalah saudara. Hanya saja berbeda ras serta suku, maka dari itu harus dihargai.
Beribadah pergi ke tanah suci memang menjadi impian semua orang. Hanya saja, jangan hanya fokus pada Makkahnya saja, melainkan harus paham juga apa yang menjadi Hakekat dari Ibadah Haji.