Ada banyak sekali jenis istilah dalam haji dan umrah yang wajib untuk dipahami. Tujuan utama memahami istilah ini adalah memudahkan dan memperlancar prosesi ibadah haji umrah yang sedang dijalankan.
Semua umat muslim pasti tahu kalau ibadah Haji adalah bagian dari rukun Islam. Sedangkan umrah sendiri merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat tinggi derajatnya di dalam Islam. Ada banyak keutamaan yang bisa didapat dari melaksanakannya.
Bagi Anda yang awam, pasti kebingungan mendengar banyaknya istilah yang muncul dalam ibadah haji dan umrah. Pemahaman terkait hal ini tentu akan berdampak besar terhadap kekhusyuan dalam pelaksanaan ibadah itu sendiri.
Istilah Dalam Haji dan Umrah yang Wajib Dipahami
Pada kesempatan kali ini kami sudah merangkum puluhan istilah dalam haji dan umrah yang sering muncul dalam pelaksanaan kedua ibadah tersebut. Penasaran apa saja deretan istilahnya? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini :
1. Badal Haji
Badal haji adalah melaksanakan ibadah haji untuk orang lain. Bentuk mewakilkan seperti ini memang ada di dalam syariat Islam. Namun ada syarat-syarat utama yang wajib dipenuhi terlebih dahulu. Salah satunya adalah memastikan kalau mereka yang menjadi wakil harus sudah melaksanakan ibadah haji untuk dirinya sendiri.
2. Badal Melontar Jumroh
Dalam prosesi melempar jumrah, jamaah juga bisa mewakilkannya kepada orang lain. Dengan syarat ada udzur syar’I yang menghalanginya. Keringanan ini juga bisa diterapkan pada saat melempar jumrah Aqobah dan Wustha.
3. Dam
Istilah Dalam Haji dan Umrah satu ini artinya darah jika dilihat secara etimologi. Namun secara harfiah, dam adalah mengairkan darah untuk ka’bah dengan cara menyembelih hewan ternak seperti unta, kambing, atau sapi di tanah suci. Dam sendiri terdiri dari dua jenis yakni dam nusuk dan Dam Isa'ah.
4. Hajar Aswad
Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam kemerahan dengan besar permukaan sekitar 30 cm persegi. Batu satu ini menempel di rukun Yamani. Disunnahkan untuk menyapu, mencium dan mengangkat tangan pada batu tersebut ketika hendak memulai ibadah thawaf.
5. Hari Arafah
Istilah dalam haji umrah lainnya adalah Hari Arafah. Hari Arafah ini jatuh setiap tanggal 9 Zulhijah. Dinamai Arafah karena memang pada hari tersebut semua jemaah haji sedang berada di Padang Arafah. Pada Arafah sendiri merupakan tempat pelaksanaan wukuf.
6. Hari Nahr
Istilah Dalam Haji dan Umrah satu ini mewakili tanggal 10 Zulhijah. Hari Nahr sendiri bisa dianggap sebagai hari penyembelihan. Pada tanggal tersebut, penyembelihan hewan qurban dan hadyu atau dam dilaksanakan.
7. Hari Tarwiyah
Hari tarwiyah adalah hari pembekalan yang jatuh pada tanggal 8 Zulhijah di Mina. Kenapa dinamakan hari pembekalan? Hal ini dikarenakan Rasulullah dan jemaah di masanya mulai melakukan pengisian air untuk perjalanan menuju ke Padang Arafah.
8. Hari Tasyrik
Hari Tasyrik adalah hari yang jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah. Semua jamaah haji melontar jumrah dan melakukan mabit di Mina ketika berada pada tanggal tersebut.
9. Hijir Ismail
Istilah Dalam Haji dan Umrah lainnya adalah Hijr Ismal. Ini merupakan tempat yang terletak di sisi utara Ka’bah. Lokasinya sendiri dilingkari oleh Al Hathimu atau tembok lebar di dalam Bahasa Indonesia. Di tempat ini jamaah biasa memanjatkan doa, shalat dan melakukan ibadah lainnya.
10. Ihram
Ihram adalah niat mulai menjalankan haji atau umrah. Ketika melakukannya, ada jenis pakaian khusus bagi semua jamaah. Untuk jamaah pria menggunakan dua helai kain yang tidak berjahit. Satu diselendangkan ke bahu sedangkan kain lainnya dijadikan sarung hingga ke batas pusar dan lutut. Sedangkan untuk wanita memakai pakaian yang menutupi semua aurat.
11. Istita'ah
Istilah Dalam Haji dan Umrah selanjutnya adalah istitaah. Jika diartikan secara umum, istitaah ini adalah mampu. Tentu saja ada beberapa sudut pandang yang harus dipenuhi dari mulai mampu secara jasmani, rohani, ekonomi, dan lain sebagainya.
12. Kiswah
Kiswah adalah kain hitam pembungkus Ka’bah. Berdasarkan beberapa riwayat, kiswah sendiri sudah ada sejak zaman nabi Ismail. Lalu kemudian dilanjutkan oleh kaum Quraisy yang menjadi kaum penjaga Ka'bah setelahnya. Kiswah sendiri tetap ada hingga saat ini.
Melaksanakan ibadah haji dan umrah tentu membutuhkan persiapan yang benar-benar matang. Tidak hanya persiapan finansial dan mental saja, Anda juga harus memahami deretan Istilah Dalam Haji dan Umrah yang sudah kami jelaskan.