Jumroh Wusto merupakan salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang dilakukan dengan melempar tujuh kerikil ke tiga tiang jamrah di Mina. Ritual ini memiliki makna dan tuntunan tersendiri yang perlu dipahami oleh setiap jamaah haji. Mari kita bahas lebih lanjut tentang Jumroh Wusto:

1. Sejarah Jumroh Wusto

Jumroh Wusto memiliki akar sejarah yang berasal dari peristiwa pada masa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Ketika Nabi Ibrahim AS sedang melakukan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, setan mencoba menggagalkan niat baik mereka. Namun, keduanya berhasil mengusir setan dengan mengusirnya tiga kali. Sebagai tanda syukur atas pertolongan Allah, Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS melemparkan batu ke arah setan. Dari sinilah kemudian muncul tradisi melempar jumrah yang menjadi bagian dari ibadah haji saat ini.

2. Tuntunan dalam Melaksanakan Jumroh Wusto

Jumroh Wusto dilakukan pada hari kedua Idul Adha di Mina setelah shalat Dzuhur. Proses lemparan dimulai dengan melemparkan tujuh kerikil ke tiga tiang jamrah yang besar. Penting untuk diingat bahwa dalam melaksanakan jumroh, keikhlasan dan kesadaran sepenuh hati haruslah menjadi landasan utama, serta menjauhi segala bentuk kesibukan dunia yang dapat mengganggu khusyu dalam beribadah.

3. Makna Kehadiran Setan dalam Jumroh Wusto

Kehadiran setan dalam peristiwa Jumroh Wusto mengandung makna mendalam bagi umat Islam. Setan di sini bukan hanya sekadar musuh yang mencoba menggagalkan perintah Allah SWT, tetapi juga merupakan simbol dari godaan dan rintangan yang dihadapi manusia dalam menjalani kehidupan. Dengan melempar jumrah, umat Islam diperintahkan untuk menguatkan tekad dan keimanan mereka untuk melawan segala bentuk godaan dan menjaga keteguhan hati dalam menjalani ajaran agama.

4. Keutamaan dan Hikmah Jumroh Wusto

Melaksanakan Jumroh Wusto merupakan bagian dari rukun haji yang memiliki keutamaan dan hikmah yang besar. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT, Jumroh Wusto juga menjadi momen untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Setiap lemparan kerikil di tiga tiang jamrah dianggap sebagai simbol dari penghancuran nafsu-nafsu buruk dan godaan setan dalam diri manusia.

Sahabat, jadikan perjalanan ibadah haji dan umroh Anda lebih bermakna dan berkesan dengan Mabruk Tour. Kami menyediakan layanan yang profesional dan berpengalaman untuk membantu Anda menjalani ibadah dengan lancar dan penuh keberkahan. Segera daftarkan diri Anda dan bergabunglah dengan ribuan jamaah lainnya yang telah merasakan manfaat dari perjalanan spiritual bersama Mabruk Tour. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk mewujudkan impian ibadah haji dan umroh Anda dengan bimbingan dan pelayanan terbaik dari Mabruk Tour!