
Hajar Aswad adalah batu mulia yang terletak di sudut timur Ka'bah. Batu ini memiliki sejarah panjang yang penuh dengan makna keimanan bagi umat Islam. Saat melaksanakan thawaf, jamaah dianjurkan untuk mencium atau memberikan isyarat kepada Hajar Aswad sebagai bagian dari ibadah.
Namun, tidak semua jamaah dapat mencium Hajar Aswad secara langsung karena padatnya kerumunan. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk memberikan isyarat dari kejauhan dengan mengangkat tangan kanan dan mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar”. Meskipun sederhana, isyarat ini memiliki makna mendalam yang tidak hanya sekadar gerakan fisik, tetapi juga penuh dengan pelajaran keimanan.
Artikel ini akan mengupas makna dan hikmah di balik isyarat kepada Hajar Aswad agar Sahabat dapat lebih memahami esensi ibadah thawaf dan menjadikannya momen yang penuh kekhusyukan.
Sejarah dan Keistimewaan Hajar Aswad
Hajar Aswad diyakini berasal dari surga. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa batu ini awalnya berwarna putih cemerlang, namun berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hajar Aswad turun dari surga dalam keadaan lebih putih dari susu, kemudian dosa-dosa anak Adam yang menjadikannya hitam." (HR. Tirmidzi).
Batu ini juga memiliki keistimewaan karena disentuh dan dicium oleh para Nabi, termasuk Nabi Ibrahim dan Rasulullah ﷺ. Ketika Nabi Ibrahim membangun Ka'bah bersama putranya, Nabi Ismail, Hajar Aswad dijadikan sebagai tanda awal dan akhir thawaf.
Keistimewaan lainnya adalah Hajar Aswad akan menjadi saksi bagi siapa saja yang menyentuh atau memberi isyarat kepadanya dengan keimanan pada hari kiamat kelak. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Demi Allah, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dengan dua mata yang bisa melihat dan lisan yang bisa berbicara, untuk memberi kesaksian atas siapa saja yang menyentuhnya dengan benar." (HR. Tirmidzi).
Dengan mengetahui sejarah dan keistimewaannya, Sahabat akan semakin memahami bahwa isyarat kepada Hajar Aswad bukan sekadar ritual, tetapi juga bagian dari keimanan dan pengharapan akan syafaat di hari kiamat.
Makna Isyarat kepada Hajar Aswad
Memberikan isyarat kepada Hajar Aswad memiliki makna ketaatan dan ketundukan kepada Allah. Rasulullah ﷺ memberikan contoh untuk mencium, menyentuh, atau sekadar memberikan isyarat sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah.
Isyarat ini bukan ditujukan kepada batu tersebut, melainkan kepada Allah sebagai bentuk ketundukan dan penghormatan kepada simbol yang pernah disentuh oleh Rasulullah ﷺ. Ini mengajarkan kepada Sahabat untuk selalu taat dan patuh kepada Allah dalam setiap ibadah, termasuk dalam thawaf.
Selain itu, isyarat kepada Hajar Aswad mengandung makna pengakuan atas kesaksian yang akan diberikan batu tersebut pada hari kiamat. Dengan memberikan isyarat dengan penuh kekhusyukan, Sahabat sedang menyatakan keimanan dan pengharapan akan syafaat di hari perhitungan.
Hikmah di Balik Isyarat kepada Hajar Aswad
- Mengajarkan Kepatuhan Tanpa Melihat Hikmah Secara Langsung, Memberikan isyarat kepada Hajar Aswad adalah perintah yang tidak memiliki penjelasan logis secara ilmiah, namun dilakukan semata-mata karena Rasulullah ﷺ mencontohkannya. Ini mengajarkan kepada Sahabat untuk patuh kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa harus mempertanyakan hikmah secara rasional.
Ketaatan ini adalah cermin dari keimanan yang tulus, sebagaimana Nabi Ibrahim yang patuh ketika diperintahkan untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di lembah yang tandus tanpa mempertanyakan alasan di balik perintah tersebut.
- Mengajarkan Kesederhanaan dalam Ibadah. Tidak semua jamaah memiliki kesempatan untuk mencium Hajar Aswad karena padatnya jamaah di sekitar Ka'bah. Rasulullah ﷺ memberikan keringanan dengan isyarat dari kejauhan agar umat Islam tidak memaksakan diri.
Hal ini mengajarkan kepada Sahabat bahwa dalam ibadah, kesederhanaan dan keikhlasan lebih utama dibandingkan dengan kesempurnaan secara fisik. Isyarat yang sederhana namun dilakukan dengan penuh keimanan lebih mulia dibandingkan mencium Hajar Aswad dengan cara berdesakan dan menyakiti jamaah lain.
- Mendahulukan Keselamatan dan Kepedulian terhadap Sesama, Saat thawaf, Ka'bah selalu dipenuhi oleh jamaah dari berbagai penjuru dunia. Memberikan isyarat kepada Hajar Aswad dari kejauhan adalah bentuk kepedulian terhadap keselamatan diri dan jamaah lain. Islam mengajarkan untuk tidak menyakiti sesama, termasuk saat melaksanakan ibadah. Dengan memberikan isyarat dari kejauhan, Sahabat telah menjaga keselamatan jamaah lain dan menghindari sikap egois dalam beribadah.
- Pengingat akan Kematian dan Hari Kiamat, Hajar Aswad akan menjadi saksi di hari kiamat atas siapa saja yang menyentuh atau memberi isyarat kepadanya dengan penuh keimanan. Ini mengingatkan Sahabat akan kehidupan akhirat dan pentingnya melakukan ibadah dengan niat yang ikhlas.
Saat memberikan isyarat kepada Hajar Aswad, Sahabat diingatkan bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Ini menjadi motivasi untuk memperbaiki niat dan melakukan ibadah dengan penuh kekhusyukan.
Meneladani Rasulullah ﷺ dalam Memberikan Isyarat
Rasulullah ﷺ memberikan contoh yang sempurna dalam memberikan isyarat kepada Hajar Aswad. Beliau tidak pernah memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad saat kondisi tidak memungkinkan. Sebaliknya, beliau memberikan isyarat dengan mengangkat tangan kanan sejajar dengan bahu dan mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar”.
Meneladani Rasulullah ﷺ adalah bentuk kecintaan kepada beliau dan ketaatan kepada Allah. Dengan mengikuti sunnah dalam memberikan isyarat kepada Hajar Aswad, Sahabat telah menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ dan memperkuat keimanan dalam ibadah thawaf.
Menghidupkan Kekhusyukan dalam Thawaf
Isyarat kepada Hajar Aswad bukan sekadar gerakan fisik, melainkan momen untuk menghidupkan kekhusyukan dalam thawaf. Dengan memahami makna dan hikmahnya, Sahabat akan semakin khusyuk dalam berdzikir dan berdoa saat thawaf.
Sahabat juga akan merasakan keagungan Allah saat berada di hadapan Ka'bah dan menyaksikan Hajar Aswad yang menjadi saksi di hari kiamat. Ini akan menguatkan keimanan dan menambah kekhusyukan dalam beribadah.
Bagi Sahabat yang ingin merasakan momen penuh keimanan saat thawaf dan memberikan isyarat kepada Hajar Aswad, Mabruk Tour siap menjadi sahabat perjalanan yang terpercaya. Dengan bimbingan yang sesuai sunnah dan pelayanan yang profesional, Mabruk Tour akan mendampingi setiap langkah ibadah Sahabat di Tanah Suci.
Mari raih keberkahan dengan melaksanakan umroh bersama Mabruk Tour. Dapatkan pengalaman ibadah yang khusyuk dan penuh makna di Tanah Suci dengan pendampingan yang amanah. Kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut dan segera daftarkan diri Sahabat dalam program umroh yang terpercaya.