Menjalani ibadah umroh adalah salah satu pengalaman yang sangat berharga bagi setiap Muslim. Selama berada di Tanah Suci, setiap jamaah berkesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperkuat keimanan, serta meningkatkan kualitas ibadah. Namun, setelah kembali dari umroh, seringkali ada perasaan yang muncul, yaitu ria atau pamer. Ria adalah sifat yang harus dihindari, karena bisa mengganggu kualitas keimanan dan memperburuk hubungan kita dengan Allah. Artikel ini akan membahas mengapa rasa ria harus dihindari setelah umroh dan bagaimana cara menjaga keikhlasan setelah pulang dari Tanah Suci.
Ria: Memahami Konsepnya
Ria, dalam istilah Islam, adalah perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain. Dalam konteks ibadah, ini berarti melakukan suatu tindakan hanya untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita telah beribadah dengan baik. Ria dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti menceritakan pengalaman umroh yang mewah, mengungkapkan seberapa banyak ibadah yang dilakukan, atau bahkan menunjukkan pakaian dan aksesori yang dikenakan saat umroh dengan tujuan menarik perhatian.
Mengapa Ria Harus Dihindari?
-
Mengurangi Nilai Ibadah
Ria dapat menyebabkan nilai ibadah kita berkurang. Dalam Islam, niat yang ikhlas adalah kunci utama dalam setiap amal. Ketika Sahabat beribadah dengan niat untuk dipuji, maka amal tersebut tidak akan diterima oleh Allah. Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga niat agar tetap tulus dan tidak tercampur dengan rasa ria.
-
Mengganggu Hubungan dengan Allah
Ketika merasa ria, seseorang cenderung berpaling dari tujuan utama ibadah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah. Ria dapat membuat seseorang lebih fokus pada penilaian orang lain dibandingkan dengan mendapatkan ridha Allah. Dalam prosesnya, hubungan kita dengan Sang Pencipta bisa terganggu. Sebagai umat Muslim, kita harus selalu berupaya untuk meningkatkan keimanan dan memperkuat ikatan dengan Allah. Menghindari rasa ria adalah langkah penting dalam menjaga hubungan yang baik dengan-Nya.
-
Mendorong Sikap Sombong
Ria sering kali berhubungan erat dengan sifat sombong. Seseorang yang merasa bangga dengan ibadah yang telah dilakukan cenderung menunjukkan sikap angkuh terhadap orang lain. Sifat sombong adalah salah satu karakter yang sangat dibenci oleh Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18). Sifat sombong dapat merusak hubungan sosial kita dengan orang lain, dan lebih parah lagi, bisa menjauhkan kita dari rahmat Allah.
-
Menciptakan Ketidakpuasan
Ria dapat menciptakan ketidakpuasan di dalam hati. Ketika seseorang berusaha menunjukkan prestasi ibadah kepada orang lain, ia mungkin akan merasa tidak puas jika tidak mendapatkan pujian yang diharapkan. Ini bisa menyebabkan seseorang menjadi terlalu fokus pada penilaian orang lain, daripada bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Kesadaran untuk bersyukur seharusnya menjadi fokus utama setelah menjalani ibadah umroh, bukan rasa puas yang datang dari penilaian orang lain.
-
Menghambat Perkembangan Keimanan
Ketika seseorang terus menerus terjebak dalam perasaan ria, ia mungkin akan terhambat dalam perkembangan keimanannya. Dalam proses ibadah, sangat penting untuk merenungkan setiap amal yang dilakukan dan mencari cara untuk meningkatkan kualitas ibadah. Perasaan ria dapat mengalihkan fokus dari perbaikan diri menuju pencarian pujian dari orang lain. Sahabat perlu memahami bahwa perjalanan keimanan adalah proses yang terus berlanjut, dan setiap orang memiliki tantangan dan rintangan masing-masing.
Cara Menjaga Keikhlasan Setelah Umrah
-
Merenungkan Niat
Setelah kembali dari umroh, penting untuk merenungkan niat di balik setiap amal yang dilakukan. Ingatlah bahwa ibadah umroh adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan diri dari dosa. Setiap kali Sahabat berbagi pengalaman, pastikan niatnya untuk berbagi ilmu dan bukan untuk pamer. Merenungkan kembali niat akan membantu Sahabat menjaga fokus dan keikhlasan dalam setiap tindakan.
-
Bersyukur atas Nikmat
Setelah menjalani ibadah umroh, Sahabat perlu lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Alih-alih membanggakan diri dengan pengalaman, gunakan kesempatan ini untuk merenungkan betapa besar rahmat Allah yang diberikan. Sahabat bisa menyampaikan rasa syukur ini dalam bentuk doa, ibadah tambahan, atau dengan berbuat baik kepada orang lain.
-
Meningkatkan Ibadah Secara Konsisten
Rasa ria sering muncul karena merasa puas dengan satu ibadah. Setelah pulang dari umroh, Sahabat disarankan untuk meningkatkan ibadah secara konsisten. Dengan terus melakukan ibadah, baik itu shalat, membaca Al-Qur’an, atau berbuat baik kepada sesama, Sahabat akan tetap terjaga dalam keimanan dan menjauh dari perasaan ria.
-
Menghindari Pembicaraan yang Tidak Perlu
Saat berkumpul dengan teman atau keluarga, hindari pembicaraan yang berfokus pada prestasi ibadah. Sebaliknya, bicaralah tentang pelajaran yang diambil dari pengalaman umroh dan bagaimana cara untuk terus meningkatkan keimanan. Dengan fokus pada berbagi pelajaran, Sahabat dapat menginspirasi orang lain tanpa terjebak dalam sifat ria.
-
Berdoa Memohon Keikhlasan
Selalu berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat ria. Memohon keikhlasan adalah langkah penting untuk menjaga hati agar tetap bersih. Ingatlah bahwa keikhlasan adalah hadiah dari Allah, dan sebagai umat-Nya, kita harus selalu berusaha untuk memohon agar diberikan kemampuan untuk ikhlas dalam setiap amal.
Setelah umroh, perjalanan keimanan Sahabat tidak berakhir. Rasa ria hanya akan menambah beban dalam perjalanan itu. Oleh karena itu, penting untuk senantiasa menjaga hati dan niat agar tetap tulus. Bergabunglah dalam program umroh bersama Mabruk Tour, di mana Sahabat akan mendapatkan pengalaman yang berharga dengan pelayanan terbaik. Segera kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut dan daftarkan diri Sahabat untuk meraih keberkahan dari perjalanan ibadah yang lebih mabrur. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.