Saat melakukan ibadah umroh atau haji, para jemaah akan melihat kain kiswah kabah saat mengelilinginya. Proses tersebut dinamakan thawaf yakni berkeliling kabah sebanyak 7 kali.
Setelah khusyuk menjalankan ritual penting, kita pasti bertanya-tanya tentang penutup hitam tersebut. Kenapa kubah yang merupakan kiblat orang Islam harus ditutup rapat? Apa jenis kain dan keistimewaannya?
Pertanyaan tersebut sering muncul dan membuat penasaran. Kiswah mempunyai sejarah panjang terkait perkembangan Islam di Mekah. Kalau Anda tertarik memelajari informasi-informasi penting selama beribadah maka tanyakan kepada tour guide.
Biasanya mereka mampu menjelaskan tentang asal usul tudung tersebut. Selain itu berbagai macam keistimewaannya sehingga dipakai untuk menutupi kabah. Berikut ulasan selengkapnya supaya Anda lebih paham.
Sejarah Singkat Kain Kiswah Kabah
Kain kiswah kabah merupakan penutup yang menjadi tempat sucinya umat Islam. Kalau kita shalat pasti menghadap ke arah tersebut supaya ibadah wajibnya dianggap sah.
Penutup itu terbuat dari material sutera hitam pekat, berat dan tebal. Permukaannya tidak polos melainkan terdapat tulisan ayat-ayat Al-Quran. Ayat tersebut dibordir rapi memakai benang berwarna perak dan emas.
Sebenarnya sejarah kain kiswah kabah banyak dijelaskan di berbagai sumber. Anda dapat membaca kisahnya dalam buku-buku sejarah secara lengkap. Disebutkan bahwa penutup tersebut sudah ada sejak zaman pra-Islam.
Karena melalui banyak zaman maka kisah sejarahnya berbeda-beda. Ada beberapa versi yang disampaikan berdasarkan periode tertentu. Mulai pra-Islam sampai munculnya Kerajaan di Arab Saudi dan Perang Dunia I.
Versi pra-Islam muncul ketika era Abraham sampai kemunculan Nabi Muhammad SAW. Informasi sejarah sepakat menyebutkan Nabi Ismail (anak Ibrahim), Adnan, dan Himyarite pertama kali menutupi kabah pakai jenis kain tersebut.
Ada sumber sejarah lain yang memberikan keterangan berbeda. Cover kabah punya versi lain saat periode Islam mulai muncul. Setelah Mekah ditaklukkan, Nabi Muhammad SAW menutupinya memakai kain asli Yaman.
Sebelumnya para ulama menutup dengan kain koptik putih bersih. Asalnya dari Mesir namun diganti lagi memakai sutera. Penggantian ini dilakukan oleh seseorang bernama Muawiyah I.
Sejarah di era perang dunia pertama sangatlah menarik. Kiswah muncul karena mendapatkan dampak politik dari perang tersebut. Orang Mesir mengirim cover penutup ke Mekah dengan bordiran nama Sultan Hussein Kamil.
Karena terlalu politis maka kain itupun ditolak oleh Raja Hijaz. Pengirimannya sempat dilakukan secara rahasia. Kemudian pemerintah Mesir terus mengirimkan kiswah seperti biasa untuk menutupi area suci tersebut.
Apa Saja Keistimewaan Kain Kiswah Bagi Umat Islam?
Tidak hanya mempunyai sejarah panjang, kain kiswah kabah juga istimewa. Banyak orang percaya tentang keajaiban dari penutup hitam tersebut. Pada kenyataannya, begini berbagai keistimewaan yang bisa Anda percayai.
1. Penggantian tudung kabah dilakukan sekali dalam setahun. Namun kiswah tidak dicopot, dibersihkan lalu dipasangkan kembali. Orang Mekah tidak mempergunakannya lagi dan memotongnya menjadi beberapa bagian untuk dibagikan kepada orang-orang.
Tujuan membagikan potongan kiswah yaitu pralambang kehormatan. Jadi tidak sedikit jemaah menjadikannya sebagai jimat suci. Mereka yakin akan mendapat keberuntungan kalau terus mengantongi jimat tersebut.
2. Penutup kabah pernah mengalami perubahan warna selama beberapa kali. Selama era Nabi Muhammad SAW, kiswah menggunakan warna puih. Lalu berubah menjadi hijau kemudian hitam sampai sekarang.
3. Karena diganti setiap tahun maka jenis kainnya juga tidak sama. Kualitasnya juga harus bagus sehingga penutupnya dipesan dari berbagai negara. Mesir, Irak dan Yaman menyediakan kain tersebut secara khusus.
4. Waktu penggantian kain kiswah kabah juga berubah-ubah. Pertama kali ditetapkan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Kemudian berganti menjadi 9 Dzulhijjah lalu 1 Muharram sampai sekarang.
5. Mahalnya pembuatan cover baru setiap proses penggantian penutup kabah. Biaya yang dihabiskan sekitar 17 juta berisi 47 potong kain untuk menutupi kiswar dengan berat 670 kg.
6. Terdapat potongan ayat-ayat suci Al Quran di permukaan kain. Tulisan bordir tersebut berbahan benang emas asli. Sulamannya dari 100 kg benang perak dan 120 kg benang emas.
Sejarah perkembangan Islam memang menarik. Apalagi Anda menjadi jemaah umroh dan haji di Mekah secara langsung. Kain kiswah kabah adalah salah satu bukti sejarah peradaban Islam yang wajib diketahui.