Mengetahui tata cara umroh adalah hal lumrah yang dilakukan oleh para jamaah sebelum berangkat ke tanah suci. Selain itu, para jamaah juga harus diajarkan bacaan niat dan tata cara ibadah umroh saat masih di Indonesia.
Persiapan ini penting dilakukan agar saat jamaah tiba di Mekah, jamaah tidak kebingungan atau salah membaca doa. Sebab bacaan atau doa-doa ini termasuk ke dalam rukun ibadah.
Jika salah satu rukunnya tidak dilakukan, ibadah bisa dianggap tidak sah. Maka dari itu, tata cara umroh perlu diajarkan, dipelajari, atau minimal dicari tahu demi kesempurnaan ibadah menghadap sang pencipta.
Ibadah haji dan umroh memiliki sedikit perbedaan dari segi doa, tata cara, hingga waktu pelaksanaan ibadahnya. Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Zulhijjah, sedangkan umroh bisa dilaksanakan kapan saja kecuali hari Arafah dan hari Tasyrik pada bulan Zulhijjah.
Inti dari kedua ibadah ini juga berbeda, di mana inti ibadah haji adalah melakukan wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah mulai dari tergelincirnya matahari sampai waktu sholat Maghrib tiba, sedangkan inti dari umroh adalah thawaf dan sa’i antara Bukit Shafa-Marwah.
Ibadah umroh lebih disukai masyarkat Indonesia karena harganya lebih murah, waktu keberangkatannya bisa dilakukan kapan saja, dan tidak perlu menunggu selama 40 tahun agar mendapat kuota keberangkatan dari pemerintah seperti berangkat haji.
Tata Cara Umroh Terlengkap yang Sesuai dengan Ajaran
Mempelajari bacaan tata cara umroh wajib dilakukan oleh seluruh jamaah ibadah umroh ataupun haji. Sama halnya dengan rukun sholat, di mana jika salah satu rukunnya tertinggal, maka sholatnya batal atau tidak sah.
1. Miqat
Miqat di Abyar Ali atau Masjid Dzulhulaifah tepatnya di Kota Madinah dilakukan agar para jamaah bersiap-siap sebelum ihram. Persiapan tata cara umroh ini termasuk ke dalam rukun ibadah, diantaranya:
• Mandi.
• Memakai baju ihram.
• Berwudhu atau bersuci.
• Sholat sunnah ihram sebanyak dua rakaat.
• Membaca niat ibada umroh.
2. Mengenakan Baju Ihram
Pada rukun yang kedua, jamaah umroh dilarang melakukan hal-hal bertentangan dengan syariat, seperti:
• Laki-laki:
- Memakai pakaian bukan ihram.
- memakai alas kaki hingga bagian atas mata kaki.
- menutup kepala dengan peci, dll.
• Perempuan:
- Memakai sarung tangan.
- Menutupi area wajah.
• Laki-laki dan Perempuan
- Menggunakan wangi-wangian.
- Memotong kuku, mencabut atau mencukur rambut atau bulu di tubuh.
- Bermesraan, berhubungan intim.
- Melangsungkan segala macam bentuk proses pernikahan.
- Bertengkar, mengeluarkan kata-kata cacian.
- Memotong tanaman di sekitar Kota Mekkah
3. Berangkat ke Masjidil Haram
Selama perjalanan berangkat menuju Masjidil Haram, sebagai tata cara umroh jamaah memperbanyak membaca talbiyah seperti Rasulullah SAW. Bacaan talbiyah dibaca saat thawaf baru akan dimulai hingga umroh selesai.
4. Thawaf
Biasanya pada tahapan ini pemandu atau muthowif akan membimbing Anda agar seluruh rukun ibadah dapat terlaksana dengan baik, tanpa tertinggal satupun.
• Berwudhu dahulu sebulu masuk Masjidil Haram, lalu Anda bisa masuk lewat pintu mana saja. Rasulullah sendiri menyukai masuk lewat pintu Bani Syaibah atau Baabus Salam.
• Membaca doa masuk Masjidil Haram sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus menghormati bentuk peninggalan para nabi.
• Berjalan menuju tempat thawaf yang dimulai dari garis lurus dekat Hajar Aswad, antara pintu Ka’bah dan tanda lampu berwarna hijau di lantai atas Masjidil Haram.
• Membaca doa thawaf yang dikenal dengan doa sapu jagad.
5. Sholat Dua Rakaat di Depan Maqom Nabi Ibrahim
Tempat ini disebut Maqom Ibrahim tidak berarti kuburan atau makam siapapun, melainkan di sinilah Nabi Ibrahim AS berdiri ketika pertama kali membangun Ka’bah.
Sholat dua rakaat dengan membaca surat Al-Fatihah ditambah membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama kemudian membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
6. Istirahat Minum Air Zam-zam
Sebelum minum air zam-zam, jamaah harus membaca doa terlebih dahulu.
7. Sa’i
Sa’i atau lari-lari kecil dilakukan sebanyak tujuh kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebagai penghargaan Allah untuk Siti Hajar yang mencari air untuk Nabi Ismail. Sa’i dilakukan hanya di batas antara dua lampu hijau saja.
8. Tahallul
Tahallul merupakan rukun terakhir akhir dari seluruh rangkaian ibadah umroh yaitu dengan mencukur rambut. Laki-laki diperbolehkan mencukur hingga gundul, sedangkan perempuan sekedarnya saja.
Mempelajari atau mencari tahu bagaimana tata cara umroh akan sangat membantu Anda ketika berada beribadah di tanah suci nantinya.