Rukun haji dan umroh termasuk ke dalam syarat sahnya kedua ibadah. Namun, tidak semua orang paham mengenai kedua perbedaan rukun tersebut. Pada kesempatan kali ini, kami menjelaskan lebih lanjut mengenai perbedaan di antara keduanya.
Dalam buku Fiqih Umroh yang telah ditulis oleh Muhammad Ajib, Lc, MA, hukum umroh memiliki perbedaan berdasarkan mahdzab yang dianut. Misalnya Mahdzab Syafi’i dan Hambali dengan pendapat umroh hukumnya wajib bagi yang mampu.
Namun, bagi penganut Mahdzab Hanafi dan Maliki, hukum umroh termasuk sunnah bagi yang mampu. Sehingga para muslim dengan kemampuan lebih apabila ingin menunda tidak berdosa, sedangkan bagi yang melakukannya akan mendapatkan pahala.
Berikut Ini Rukun Haji dan Umroh
Di samping adanya perbedaan dari keduanya, umroh sendiri cukup dilakukan minimal satu kali saja oleh umat muslim. Hal ini sudah dijelaskan dalam kitab Al Majmu Syarh Al Muhadzdzab karta Imam An Nawawi.
Untuk rukun haji dan umroh berikut akan kami uraikan. Dengan mengetahui rukun kedua ibadah ini, ibadah akan dianggap sah.
1. Rukun Umroh
• Ihram dan Niat
Pertama, Ihram, yaitu pakaian yang digunakan saat ibadah. Pakaian ini tidak berjahit serta tidak mengenakan penutup kepala bagi laki-laki. Sedangkan, perempuan lebih bebas asal menutup aurat dan dilarang mengenakan penutup muka serta kaos tangan.
Setelah melakukan ihram, jemaat wajib melafalkan niat lalu mengambil miqat di tempat yang telah ditentukan. Bagi jemaat dari Indonesia, biasanya pengambilan miqat ini di Bir Ali, Dzul Hulaifah, dan Tan’im. Lalu, jemaat wajib menjauhi semua larangan yang telah ditentukan selama berada di tanah suci.
Larangannya adalah berupa tidak boleh memotong kuku, memakai parfum, mencukur rambut di bagian tubuh manapun, melakukan hubungan seksual, membunuh hewan, dan menikah.
Tujuan dari adanya larangan ihram ini agar menunjukkan kesetaraan semua jemaat di hadapan Allah SWT tanpa adanya perbedaan. Kain yang tidak dijahit sendiri memiliki simbol sebagai jauhnya manusia dari kesombongan materi.
• Tawaf
Rukun haji dan umroh berupa tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Putarannya dimulai dari Hajar Aswad dengan arah melawan jarum jam. Sehingga ketika tawaf, Ka’bah selalu di sebelah kiri jemaat.
Untuk doanya, umat muslim bebas membaca doa sesuai harapan masing-masing. Setelah Anda selesai mengelilingi Ka’bah, disunnahkan untuk sholat di belakang Maqam Ibrahim. Ketika tawaf, para jemaat dilarang saling berdesakan atau mengganggu yang lain.
• Sa’i
Di rukun haji dan umroh ketiga, jemaat umroh akan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa. Ketika melakukan ibadah ketiga ini, sebaiknya dilakukan bersambung
dengan tidak diselingi ngobrol, ke kamar mandi, atau kegiatan lainnya.
• Tahallul
Setelah Anda menyelesaikan tawaf dan sa’i, para jemaat wajib menutup ibadah umroh dengan tahallul. Pada tahap ini, jemaat bisa mencukur sebagian rambut mereka. Biasanya jemaat pria lebih banyak memilih botak, sedangkan wanita mencukur sedikit rambut di balik hijab.
• Tertib
Tertib di sini adalah tiap jemaat wajib melakukan semua rukun umroh sesuai dengan urutan tanpa terlewat sedikitpun. Semua kegiatan harus dilakukan dengan tenang, antri, tanpa mengganggu ibadah jemaat lain.
2. Rukun Haji
Pada rukun haji ini ada sedikit perbedaan dengan rukun umroh yang telah dijelaskan di atas. Karena termasuk ibadah wajib bagi umat muslim yang telah mampu, menunda haji bisa dianggap dosa. Sehingga ini sangat berbeda dengan umroh yang menjadi ibadah sunnah.
Rukun haji dan umroh di awal memang sekilas terlihat sama. Namun, perbedaannya berupa kewajiban hadir di Padang Arafah pada waktu yang sudah ditentukan. Waktunya mulai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 bulan haji sampai terbit fajar tanggal 10 bulan haji.
Ibadah di Padang Arafah tersebut dinamakan Wukuf. Di sana Anda tidak hanya berdiam dan tidak memikirkan apa pun. Namun, Anda diharuskan berdzikir serta berdoa di sana. Untuk urutan rukun haji sendiri, Anda bisa melihatnya berikut ini.
• Ihram
• Wukuf
• Tawaf
• Sa’i
• Tahallul
• Tertib
Dari penjelasan di atas memiliki kesimpulan. Jika pada ibadah haji, Anda diwajibkan melakukan rukun haji dan umroh wukuf, maka pada ibadah umroh hal itu tidak wajib sehingga umroh lebih bersifat sunnah daripada wajib.