Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Sejarah Tawaf Sunnah: Praktik Rasulullah di Masjidil Haram

Tawaf sunnah merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim yang berkesempatan mengunjungi Masjidil Haram. Tawaf sunnah adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dilakukan di luar dari waktu-waktu tawaf yang diwajibkan dalam ibadah haji dan umrah. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang sejarah tawaf sunnah, bagaimana praktik ini dilakukan oleh Rasulullah SAW, serta keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Asal Usul Tawaf Sunnah

Tawaf sendiri adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat tua dalam tradisi Islam, bahkan sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW. Tawaf merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan keluarganya sebagai bagian dari ibadah haji. Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan membawa ajaran Islam, tawaf menjadi salah satu rukun haji dan umrah yang tidak boleh ditinggalkan.

Tawaf sunnah, meskipun tidak diwajibkan, sangat dianjurkan untuk dilakukan kapan saja seorang muslim berada di Masjidil Haram. Praktik tawaf sunnah ini sering dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Ka'bah serta sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Praktik Tawaf Sunnah oleh Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sangat mencintai Ka'bah dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ibadah, termasuk tawaf sunnah. Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering melakukan tawaf sunnah setiap kali berada di Masjidil Haram, terutama setelah melaksanakan shalat fardu atau ketika masuk ke Masjidil Haram.

Beberapa hal yang perlu dicatat dari praktik tawaf sunnah oleh Rasulullah SAW antara lain:

  1. Khusyuk dan Penuh Kehusyu'an: Setiap kali melakukan tawaf, Rasulullah SAW selalu dalam keadaan khusyuk dan penuh kehusyu'an, meresapi setiap langkah dan doa yang diucapkan.
  2. Menggunakan Pakaian yang Sederhana: Rasulullah SAW selalu menggunakan pakaian yang sederhana dan bersih ketika melakukan tawaf sunnah, menunjukkan bahwa yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam beribadah.
  3. Mendoakan Umatnya: Dalam setiap putaran tawaf, Rasulullah SAW selalu menyempatkan diri untuk mendoakan umatnya, memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
  4. Mengikuti Sunnah: Rasulullah SAW selalu memulai tawaf dari Hajar Aswad, mencium atau mengisyaratkannya jika memungkinkan, dan berjalan dengan tenang serta penuh hormat.

Keutamaan Tawaf Sunnah

Melaksanakan tawaf sunnah memiliki banyak keutamaan, baik dari segi keimanan maupun kesehatan. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:

  1. Menambah Pahala: Setiap langkah dalam tawaf sunnah dicatat sebagai pahala oleh Allah SWT.
  2. Menghapus Dosa: Setiap putaran dalam tawaf sunnah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan.
  3. Meningkatkan Keimanan: Tawaf sunnah membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  4. Memberikan Ketentraman Jiwa: Melakukan tawaf sunnah dengan khusyuk dapat memberikan ketentraman jiwa dan ketenangan hati.
  5. Mempererat Hubungan dengan Allah SWT: Tawaf sunnah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mempererat hubungan dengan-Nya.

Panduan Praktis Melaksanakan Tawaf Sunnah

Agar ibadah tawaf sunnah dapat dilakukan dengan nyaman dan khusyuk, berikut beberapa panduan praktis yang bisa Sahabat terapkan:

  1. Persiapkan Diri dengan Baik: Pastikan Sahabat dalam keadaan sehat dan fit sebelum melaksanakan tawaf sunnah. Istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi sangat penting untuk menjaga stamina.
  2. Gunakan Pakaian yang Nyaman: Pilihlah pakaian yang nyaman dan sesuai dengan syariat Islam. Pastikan pakaian yang digunakan tidak terlalu tebal agar tidak merasa kepanasan.
  3. Bawa Perlengkapan yang Dibutuhkan: Bawa perlengkapan seperti air minum, tas kecil untuk menyimpan barang-barang pribadi, dan sandal yang nyaman. Air minum sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  4. Mulai dari Hajar Aswad: Seperti tawaf pada umumnya, tawaf sunnah juga dimulai dari Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad, cukup arahkan tangan ke arahnya dan ucapkan "Bismillah, Allahu Akbar."
  5. Baca Doa dan Dzikir: Selama melakukan tawaf, bacalah doa dan dzikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa dan dzikir ini tidak hanya menambah kekhusyukan dalam beribadah, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  6. Jaga Kondisi Fisik: Jika merasa lelah atau tidak enak badan, sebaiknya beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan tawaf. Ingatlah bahwa kesehatan adalah bagian dari ibadah.
  7. Tetap Sabar dan Saling Menghormati: Saat melakukan tawaf, tetaplah sabar dan saling menghormati antar jamaah. Jangan terburu-buru atau mendorong jamaah lain. Jika ada jamaah yang membutuhkan bantuan, seperti orang tua atau anak-anak, bantulah mereka dengan ikhlas.

Waktu-Waktu Terbaik untuk Tawaf Sunnah

Memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan tawaf sunnah sangat penting agar ibadah ini dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan khusyuk. Berikut beberapa waktu yang direkomendasikan untuk melaksanakan tawaf sunnah:

  1. Setelah Shalat Subuh: Udara masih segar dan jumlah jamaah yang melakukan tawaf biasanya tidak terlalu banyak.
  2. Pagi Hari: Setelah waktu subuh hingga sebelum waktu dhuha.
  3. Waktu Dhuha: Waktu yang penuh berkah dan sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah tambahan.
  4. Setelah Shalat Dzuhur: Udara mulai terasa panas, namun dengan niat yang ikhlas dan persiapan yang baik, tawaf sunnah tetap bisa dilaksanakan dengan khusyuk.
  5. Setelah Shalat Ashar: Udara mulai berangsur sejuk dan jumlah jamaah biasanya mulai berkurang.
  6. Setelah Shalat Maghrib: Waktu yang penuh ketenangan dan damai.
  7. Setelah Shalat Isya: Udara malam yang sejuk dan suasana yang tenang membantu untuk lebih khusyuk dalam melaksanakan tawaf sunnah.
  8. Tengah Malam dan Sepertiga Malam Terakhir: Waktu yang sangat istimewa dengan jumlah jamaah yang sedikit, sehingga dapat melaksanakan tawaf dengan lebih leluasa.

Penutup

Tawaf sunnah di Masjidil Haram adalah salah satu ibadah yang penuh berkah dan keutamaan. Dengan mengikuti panduan praktis dan memilih waktu yang tepat, Sahabat dapat melaksanakan tawaf sunnah dengan lebih nyaman dan khusyuk. Ingatlah bahwa setiap langkah dalam tawaf sunnah adalah bentuk pengabdian dan cinta kepada Allah SWT. Semoga ibadah kita diterima oleh-Nya dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Ingin menjalankan ibadah umrah dengan lebih nyaman dan khusyuk? Bergabunglah dengan program umrah dari Mabruk Tour. Kami menyediakan bimbingan ibadah yang lengkap dan profesional, serta fasilitas terbaik untuk memastikan setiap langkah ibadah Sahabat berjalan lancar. Kunjungi website kami di www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran.

Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk meraih keberkahan ibadah umrah bersama Mabruk Tour. Dengan bimbingan yang tepat dan fasilitas terbaik, Sahabat dapat fokus pada ibadah dan meraih pahala yang berlipat ganda. Segera daftar dan jadikan perjalanan ibadah umrah Sahabat sebagai momen yang tak terlupakan.