Syarat dan keutamaan haji merupakan ketentuan yang wajib Anda ketahui sebelum menjalankan ibadah rukun islam kelima ini. Jika ketentuan ini dapat dijalankan dapat dipastikan ibadahnya akan mabrur.
Ibadah ini merupakan rukun islam kelima dan wajib dijalankan bagi orang mampu. Baik mampu secara fisik maupun finansial keuangan, karena harganya yang relatif tinggi serta jaraknya sangat jauh.
Haji mabrur merupakan kegiatan ibadah haji yang maqbul atau diterima dan diberi balasan oleh Allah SWT berupa Al Birr. Al Birr berarti kebaikan atau pahala, sehingga untuk dapat mencapainya Anda harus mengetahui terlebih dahulu syarat dan keutamaan haji.
Sejarah dan Deskripsi Singkat Haji
Ibadah ini merupakan rukun islam kelima dan wajib dijalankan bagi umat muslim yang mampu. Setiap tahun pada bulan Dzulhijah jutaan umat muslim dari seluruh dunia
berkumpul di Arab Saudi, tepatnya di Makkah untuk beribadah di Baitullah.
Ibadah ini sudah ada bahkan sebelum diutusnya Nabi Agung Muhammad SAW. Sejak masa Nabi Ibrahim AS sekitar 1861-1881 SM serangkaian ibadah ini sudah mulai dijalankan. Rangkaian kegiatannya pun terinspirasi dari kejadian di masa tersebut.
Salah satunya adalah sai, ketika itu Siti Hajar kebingungan untuk mencarikan Nabi Ismail AS minum. Ia berputar mengelilingi bukti dafa dan marwah selama tujuh kali hingga akhirnya muncullah mata air zam-zam. Hal tersebut yang menjadi inspirasi tahap sai.
Syarat dan Keutamaan Haji Sebelum Beribadah
Syarat dan keutamaan haji perlu dilakukan sebelum beribadah. Anda harus dapat memenuhi beberapa persyaratan supaya dapat menjalankan ibadah di tanah suci ini. Jika belum memenuhi persyaratan tersebut, maka tidak diwajibkan untuk melaksanakannya.
1. Beragama Islam
Kegiatan ini hanya wajib dijalankan oleh kalangan umat islam saja, terutama bagi yang mampu. Mampu di sini diartikan bahwa seseorang memiliki kemampuan baik secara fisik maupun finansial untuk menjalankan ibadah di tanah suci ini.
Kegiatan peribadatan ini dikatakan tidak sah jika dijalankan oleh umat selain muslim. Hukumnya hanya dianggap sebagai wisata saja, tidak akan menabah pahala bagi seseorang tersebut walau menjalankan seluruh rukunnya sekalipun.
2. Memiliki Akal Sehat
Syarat dan keutamaan haji selanjutnya adalah wajib bagi umat muslim berakal sehat. Orang-orang yang wajib menjalankan kegiatan ini adalah semua umat muslim waras serta tidak memiliki gangguan jiwa, karena akan mengganggu orang lain saat beribadah.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan umat muslim dimana kewajiban boleh digugurkan bagi tiga golongan. Golongan tersebut adalah orang ketiduran hingga bangun, anak kecil hingga masa baligh, serta orang dengan gangguan jiwa hingga waras kembali.
3. Sudah Memasuki Masa Baligh
Ketika seorang muslim mulai beranjak dewasa, maka ia telah memasuki masa akil baligh. Orang tersebut telah diwajibkan untuk menjalankan segala bentuk ibadah, mulai dari sholat, puasa, hingga ibadah haji di tanah suci.
Hal ini berarti, seorang anak tidak diwajibkan untuk berhaji. Namun, dapat diwakilkan oleh seorang wali untuk melaksanakan peribadahan tersebut maka akan dianggap sah. Pahala akan diberikan oleh Allah SWT kepada anak tersebut beserta walinya.
4. Seorang yang Merdeka
Syarat dan keutamaan haji adalah wajib bagi orang merdeka. Pada zama Rasulullah SAW perbudakan masih kental dilakukan. Sehingga, jika ingin menunaikan kegiatan tersebut harus dimerdekakan terlebih dahulu.
5. Memiliki Kemampuan
Allah SWT tidak suka untuk mempersusah umatnya. Ibadah ini merupakan rukun islam kelima sekaligus paling berat dilakukan. Hal ini disebabkan oleh jauhnya jarak serta mahalnya ongkos. Oleh karena itu hanya diwajibkan bagi seorang muslim yang mampu saja.
Bagi umat mampu, maka diwajibkan baginya untuk menjalankan ibadah ini. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya keutamaan bagi yang menjalankannya. Pertama bagi siapa menjalankan ibadah haji maka surga jaminannya.
Syarat dan keutamaan haji kedua juga termasuk jihad kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan karena berhaji merupakan salah satu amalan paling afdhol. Jika mabrur dan menjalankan sesuai syariatnya maka memiliki jaminan surga.
Ketiga, dengan menjalankan kegiatan tersebut dapat menghapuskan dosa-dosa bagi hambanya. Kegiatan peribadatan ini juga mampu menghilangkan kefakiran dalam diri, alias menambahkan kekayaan berupa kaya hati dan sabar menghadapi cobaan hidup.
Orang yang menjalankan ibadah ini juga merupakan tamu Allah SWT karena berkunjung di rumahnya, yaitu Baitullah Kabah di Makkah. Oleh karena itu akan diberi ganjaran berlipat-lipat jika menjalankannya dengan bersungguh-sungguh sesuai syarat dan keutamaan haji.