Tata Cara haji dan umrah sangat penting untuk dipahami sebelum melakukannya. Haji dan umrah merupakan suatu ibadah yang mulia bagi seluruh umat islam. Sebagaimana diketahui, ibadah ini masuk dalam rukun Islam kelima.
Cara haji maupun umrah dilakukan sesuai rukun dan sunnah yang telah ditetapkan. Ibadah tersebut hanya dilakukan antara 1 Syawal hingga 13 Zulhijah. Sedangkan umrah bisa dilakukan di waktu lain.
Rangkaian ibadah tersebut menjadi suatu anjuran Allah SWT bagi umatNya. Terlebih jika memiliki kemampuan lebih, baik kesehatan maupun dari segi harta untuk menjalankan ibadah tersebut.
Bagi Anda yang ingin melakukan ibadah haji atau umrah, cara ini perlu diperhatikan. Cara ini meliputi niat beserta ritual-ritual apa saja perlu dilakukan.
Tata Cara Haji Harus Diperhatikan
Sebelum melakukan ibadah haji perlu untuk dipahami, sesuai dengan rukun dan sunnah berikut disampaikan beberapa penjelasannya.
Sebelum tanggal 8 Zulhijah, jamaah wajib untuk melakukan Tawaf Haji yang dilaksanakan di Masjidil Haram, pada tanggal ini disebut hari tarwiyah.
Semua jamaah melaksanakan ihram untuk ibadah haji, mulai dengan mandi, memakai wewangian, tidak lupa mengenakan pakaian ihram sambil mengucapkan talbiyah sesuai tata cara haji.
Pelaksanaan Haji saat Berada di Mina
Berangkat menuju Mina setelahnya di Mina, mendirikan salat zuhur, asar, magrib, isya serta salat subuh. Namun untuk salat jumlah rakaatnya empat dilakukan dengan diqashar.
Para jamaah berada di Mina hingga tanggal 9 Zulhijah. Pagi harinya semua jamaah berangkat ke padang Arafah untuk melakukan wukuf. Pelaksanaan wukuf dimulai dengan mendengarkan khotbah.
Waktu pelaksanaan wukuf mulai dari terbit fajar tanggal 9 Zulhijah sampai tanggal 10 Zulhijah, wukuf merupakan salah satu rukun haji wajib dilakukan.
Barang siapa melakukan wukuf di waktu tersebut, maka hajinya dianggap sah. Apabila ada yang tidak melaksanakan wukuf di waktu tersebut, maka hajinya tidak dianggap sah.
Pada tanggal 9 Zulhijah malam, semua jamaah menuju ke Muzdalifah untuk bermalam dan mengambil baru jumrah secukupnya.
Tanggal 9 Zulhijah saat tengah malam atau setalah mabit atau bermalam di Muzdalifah menurut tata cara haji, para jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melakukan ibadah melontarkan Jumrah.
Saat tanggal 10 Zulhijah, semua jamaah melakukan lempar Jumrah sebanyak 7 kali ke arah Jumrah Aqabah sebagai tanda untuk mengusir setan dan dilanjutkan tahalul.
Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat melanjutkan perjalanan ke Masjidil haram untuk melakukan Tawaf sebagai penyelesaian Haji.
Sedangkan jika melakukan nafar akhir, tata cara haji jamaah tetap di Mina dan melanjutkan melontarkan jumrah sambungan yaitu jumrah Ula dan Wustha dan melempar jumrah sambungan di tugu pertama, kedua, dan tugu ketiga.
Sedangkan tanggal 12 Zulhijah jumrah sambungan Wusta dilemparkan di tugu pertama, kedua, dan ketiga. Kemudian terakhir Jamaah haji kembali ke Mekkah untuk melakukan Tawaf Wada.
Berikut Ini Cara Ibadah Umrah
Setelah memahami semua terkait tata cara haji, selanjutnya memahami bagaimana cara pelaksanaan ibadah umrah. Ada pula persamaan dan perbedaan dalam langkah-langkah
umrah sebagai berikut.
Dalam perjalanan menuju Masjidil Haram sebelumnya sudah membaca niat, saat diperjalanan perbanyak membaca kalimat talbiyah sesuai yang diucapkan oleh Rasulullah SAW saat sedang ibadah haji dan umrah.
Akhir waktu untuk membaca talbiah saat umrah adalah ketika akan memulai Tawaf. Sebelum masuk ke Masjidil Haram, dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah umrah boleh masuk melewati pintu mana saja.
Setelah itu, melakukan Tawaf dengan 7 kali putaran dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di situ pula. Saat proses berjalan, disunnahkan berlari-lari kecil saat 3 putaran pertama dan berjalan biasa di 4 putaran terakhir.
Menuju makam Nabi Ibrahim dengan membaca surah Al-Fatihah pada rakaat pertama dilanjutkan surah Al-Kafirun. Saat rakaat kedua membaca Al-Fatihah dilanjutkan membaca surah Al-Ikhlas.
Selanjutnya, melakukan Sai atau berlari-lari kecil di antara Bukit Shafa dan Marwa. Di Bukit Shafa, jamaah diminta untuk naik ke atas bukit lalu menghadap Ka’bah dari atas.
Cara terakhir dalam ibadah umrah yaitu bertahalul sebagai akhir pelaksanaan umrah. Bagi laki-laki dianjurkan mencukur sampai gundul tapi jika tidak gundul tidak mengapa. Sedangkan untuk wanita cara-cara umrah berbeda dengan tata cara haji yaitu dicukur seadanya.