Tata cara haji tamattu tak jauh berbeda dengan pelaksanaan jenis lainnya. Tapi lebih baik jika sesuai anjuran Rasulullah SAW, terdapat tiga jenis ibadah tersebut yakni haji tamattu, ifrad, dan qiran.
Melaksanakan ibadah ini sesuai dengan Surat Ali Imran ayat 97 yang mewajibkan untuk umat islam bila mampu. Selain itu, juga sesuai dengan rukun islam kelima, di mana dikatakan sebagai pondasi.
Jadi jika Anda mampu secara fisik maupun finansial untuk berangkat ke tanah suci, secara hukum wajib menunaikannya. Namun, pada penjelasan kali ini kami akan membahas mengenai tata cara haji tamattu.
Bacalah Tata Cara Haji Tamattu Berikut
Dari Jabir bin Abdillah RA, perjalanan Rasulullah pertama kali ketika menunaikan ibadah haji pada tahun kesepuluh. Saat itu beliau sedang menetap di kota Madinah dan diikuti oleh banyak umat islam.
1. Berihram
Bersuci menjadi kegiatan awal tata cara haji tamattu yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam memulai perjalanannya. Beliau menutupi tubuhnya memakai kain lalu mulai berihram, dilanjutkan membaca talbiyah dengan meninggikan suaranya.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرَيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَ النِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيَكَ لَكَ
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”
2. Memasuki Kota Mekah
Ketika Rasulullah SAW mulai memasuki kota Mekah, beliau memegang Hajar Aswad. Kemudian dilanjutkan dengan tawaf berkeliling Ka’bah selama tiga putaran berlari kecil lalu empat putaran berjalan biasa.
Sesudah Rasulullah SAW melakukan kegiatan tersebut, beliau mengunjungi makam Nabi Ibrahim AS dan sholat dua rakaat. Bacaan yang dibaca merupakan surat dengan ayat pendek seperti Al-Ikhlas dan Al-Kafirun.
Setelahnya, Rasulullah meminum air zam-zam serta menyiramkannya sedikit ke atas kepala. Lalu Rasul melanjutkan kembali kegiatannya yakni dengan memegang Hajar Aswad yang berada di Ka’bah.
3. Melakukan sa’i
Kegiatan berikutnya ialah mendatangi bukit Shafa dan menghadap ke arah kiblat dengan membaca doa. Lalu ia menuju Marwah dengan berlari sampai ke pertengahan dua bukit dan berjalan saat mulai mendaki.
4. Melanjutkan perjalanan ke Mina
Sesudah Rasulullah melakukan khutbah mengenai haji yang didatangi oleh rombongan Ali bin Abi Thalib RA dari Negeri Yaman. Tata cara haji tamattu yang dilakukannya dengan melanjutkan perjalanan menuju Mina.
Perjalanan tersebut dilakukan beliau pada tanggal 8 Dzulhijjah, kemudian berihram kembali untuk melanjutkan proses ibadahnya. Setelah itu, melaksanakan sholat wajib sampai mendirikan Qubbah untuk berteduh ketika sedang wukuf.
5. Mendatangi Arafah dan Muzdalifah
Rasululah SAW sempat berhenti saat di Masy’aril Haram yang akhirnya dilanjutkan kembali menuju Arafah. Kemudian berhenti di Kemah yang dibangun di Namirah dan berkhutbah di sana.
Lalu melakukan solat Dzuhur dan Ashar dengan cara menjamaknya serta melaksanakan wukuf. Selanjutnya beliau melakukan perjalanan menuju Muzdalifah, juga sholat jamak untuk Magrib bersama Isya.
Sesudahnya beliau langsung istirahat dan keesokan paginya sewaktu subuh melaksakanakan sholat. Serta, wukuf di Muzdalifah mengarah ke kiblat seraya berdoa sambal bertakbir dan tahmid sampai pagi semakin terang.
6. Jumrah Aqabah
Rombongan beliau lalu pergi ke Mina untuk melaksanakan tata cara haji tamattu berikutnya yakni Jumrah Aqabah. Dilakukan di dekat pohon tempat jumrah dilakukan dan melemparkan tujuh batu kerikil sembari bertakbir.
7. Menyembelih unta, tahallul, kembali ke Mekah
Kegiatan setelahnya ialah menuju lokasi penyembelihan hewan di Mina dan menyembelih 63 ekor sendiri. Lalu menyerahkan kepada Ali bin Abi Thalib dengan Rasulullah yang meminta sepotong untuk tiap ekor.
Jadi setiap binatang dimintai bagiannya oleh Rasulullah SAW sehingga dapat dimasak dan dimakan. Perjalanan terakhir tata cara haji tamattu ditutup dengan kembali ke Mekah dan melakukan tawaf ifadah sebagai akhirannya.
Kebanyakan yang melakukan haji tamattu ialah Jemaah dari daerah jauh. Sehingga sampai lebih awal saat di tanah suci dan akhirnya memiliki banyak waktu melakukan umrah dan haji dalam kegiatannya.
Sehingga jemaah dapat mendatangi lokasi bersejarah di tanah suci yang mana mengandung kebesaran Allah SWT. Seperti tata cara haji tamattu yang dilakukan oleh Rasulullah melewati lokasi tertentu.