Tata Cara Ibadah Haji dan Umroh serta Doa yang Dianjurkan
Ibadah haji dan umroh adalah dua ibadah yang memiliki nilai yang sangat besar dalam agama Islam. Keduanya adalah perjalanan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjalani berbagai rangkaian ritual yang telah ditentukan. Meskipun keduanya bertujuan untuk mencapai keridhaan Allah, ada perbedaan mendasar antara haji dan umroh, terutama dalam waktu pelaksanaannya. Haji merupakan ibadah yang hanya bisa dilaksanakan pada waktu tertentu setiap tahunnya, sementara umroh dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Meskipun berbeda, tata cara pelaksanaan kedua ibadah ini memiliki beberapa kesamaan yang perlu diketahui oleh setiap sahabat yang berencana untuk melaksanakannya.
Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai tata cara ibadah haji dan umroh serta doa-doa yang dianjurkan dalam kedua ibadah tersebut. Pemahaman yang baik mengenai tata cara dan doa akan membantu sahabat dalam menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk.
Tata Cara Ibadah Haji
Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, finansial, maupun mental. Haji hanya bisa dilaksanakan di bulan Dzulhijjah dan memiliki berbagai rangkaian yang harus dilalui. Berikut adalah tata cara ibadah haji yang perlu dipahami oleh setiap sahabat.
1. Ihram di Miqat
Langkah pertama dalam menjalankan ibadah haji adalah memasuki keadaan ihram. Sahabat harus mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk melaksanakan ibadah haji. Niat ihram harus diucapkan di miqat, yaitu tempat-tempat yang telah ditentukan sebagai batas untuk memulai ibadah haji. Beberapa miqat yang sering digunakan oleh jamaah haji Indonesia antara lain Miqat Zulhulaifah, Miqat Juhfah, dan Miqat Qarnul Manazil. Di tempat miqat, sahabat mengucapkan niat ihram dan membaca talbiyah:
"Labbayk Allahumma labbayk, labbayka la sharika laka labbayk."
Artinya, "Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu."
2. Tawaf Qudum
Setibanya di Masjidil Haram, jamaah haji melakukan tawaf qodum. Tawaf ini dilakukan sebanyak tujuh kali putaran mengelilingi Ka'bah. Tawaf qodum adalah tawaf penyambutan dan dilakukan dengan khusyuk. Selama tawaf, sahabat dianjurkan untuk berdoa, membaca dzikir, atau memanjatkan permohonan kepada Allah.
3. Shalat Sunnah dan Berdoa di Maqam Ibrahim
Setelah tawaf, disarankan untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat di dekat Maqam Ibrahim, yaitu tempat Nabi Ibrahim AS berdiri saat membangun Ka'bah. Selanjutnya, sahabat bisa berdoa di Multazam, yang merupakan tempat antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah, karena tempat ini diyakini sebagai tempat mustajab doa.
4. Sa’i antara Safa dan Marwah
Setelah tawaf, sahabat harus melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i ini mengingatkan kita pada perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail AS, yang mencari air untuk anaknya di antara kedua bukit tersebut. Setiap kali mencapai puncak bukit Safa dan Marwah, sahabat dianjurkan untuk membaca doa:
"La ilaha illallah wahdahu la sharika lahu lahu lahu wa ash-hadu anna Muhammadan abduhoo wa rasuluhu."
Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah, Dia adalah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."
5. Tahallul dan Tahliq
Setelah sa’i, jamaah haji pria melakukan tahallul dengan mencukur sebagian rambut kepala, sedangkan wanita cukup memotong sebagian kecil rambutnya. Tahallul ini merupakan simbol pembersihan diri dan kesediaan untuk mengikuti semua perintah Allah.
6. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah inti dari ibadah haji. Pada hari ke-9 Dzulhijjah, seluruh jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa kepada Allah. Wukuf adalah waktu yang paling utama untuk berdoa, dan sahabat dianjurkan untuk memperbanyak doa, meminta ampunan, dan memohon kebaikan. Salah satu doa yang disarankan adalah:
"اللهم اجعلنا من أهل الجنة" (Allahumma ajilna min ahlil jannah).
Artinya, "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan ahli surga."
7. Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf, jamaah haji bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam. Di Muzdalifah, sahabat juga akan mengumpulkan batu kerikil yang nantinya digunakan untuk melempar jumrah di Mina.
8. Melempar Jumrah di Mina
Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melanjutkan perjalanan menuju Mina untuk melempar jumrah. Jumrah ini merupakan simbol untuk mengingatkan kita akan peristiwa Nabi Ibrahim AS yang dilempari batu oleh iblis yang berusaha menggoda beliau. Sahabat melempar tujuh batu ke arah tiga tiang jumrah yang ada di Mina.
9. Tawaf Ifadah dan Tahallul Akhir
Setelah melempar jumrah, jamaah kembali ke Mekkah untuk melakukan tawaf ifadah. Tawaf ini dilakukan sebanyak tujuh kali dan merupakan bagian dari ibadah haji yang sangat penting. Setelah itu, bagi jamaah pria yang belum mencukur rambutnya, saatnya untuk melakukan tahallul akhir dengan mencukur rambut.
10. Tawaf Wada'
Sebelum meninggalkan Mekkah, jamaah haji melakukan tawaf wada' atau tawaf perpisahan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Ka'bah.
Tata Cara Ibadah Umroh
Ibadah umroh merupakan ibadah yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu tertentu di bulan haji. Meskipun umroh tidak memiliki wukuf di Arafah atau melempar jumrah seperti haji, tata cara umroh hampir mirip dengan haji.
1. Niat Ihram di Miqat
Umroh dimulai dengan niat ihram di miqat dan mengucapkan talbiyah. Sahabat harus mengenakan pakaian ihram dan memasuki keadaan suci ini dengan niat untuk melaksanakan umroh.
2. Tawaf Qudum
Begitu sampai di Masjidil Haram, jamaah umroh melakukan tawaf qodum sebanyak tujuh kali putaran mengelilingi Ka'bah dengan penuh kekhusyukan. Setelah tawaf, sahabat dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat.
3. Sa’i antara Safa dan Marwah
Setelah tawaf, sahabat melaksanakan sa’i antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Doa yang dibaca saat sa’i adalah doa yang sangat dianjurkan untuk melibatkan permohonan dan dzikir.
4. Tahallul
Setelah sa’i, jamaah umroh melakukan tahallul, yaitu mencukur sebagian rambut bagi pria atau memotong sedikit ujung rambut bagi wanita.
5. Tawaf Wada’
Sebagai penutup ibadah umroh, sahabat melakukan tawaf wada’ sebelum meninggalkan Mekkah.
Doa yang Dianjurkan dalam Haji dan Umroh
Selama melaksanakan ibadah haji dan umroh, ada beberapa doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca. Doa-doa ini akan memperdalam makna ibadah dan membantu sahabat mendapatkan keridhaan Allah SWT. Beberapa doa yang dianjurkan antara lain:
Doa di Maqam Ibrahim:
"رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَرَحْمَتِكَ"
Artinya, "Ya Tuhan kami, jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan penuh rahmat-Mu."
Doa di Arafah:
"اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام"
Artinya, "Ya Allah, Engkaulah kedamaian, dan dari-Mu lah kedamaian."
Doa di Safa dan Marwah:
"لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير"
Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah, Dia Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Bergabung dengan Mabruk Tour untuk Menjalankan Ibadah Haji dan Umroh
Bagi sahabat yang ingin menjalankan ibadah haji dan umroh dengan lancar dan penuh kenyamanan, Mabruk Tour adalah pilihan yang tepat. Kami menyediakan paket perjalanan haji dan umroh yang terjamin kualitasnya dengan pelayanan terbaik. Segera kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut dan mendaftar. Wujudkan impian sahabat untuk menjalankan ibadah haji dan umroh dengan pengalaman yang penuh berkah.