Tata cara manasik haji merupakan serangkaian kegiatan yang wajib diketahui dan dipahami oleh Anda jika ingin menunaikan ibadah haji. Ibadah ini merupakan salah satu rukun islam kelima dan wajib dilaksanakan bagi muslim mampu, baik fisik maupun finansial.
Hukum haji diwajibkan sekali seumur hidup bagi umat muslim yang telah memenuhi syarat. Sementara itu untuk kedua dan seterusnya adalah sunnah. Namun, jika Anda bernadzar haji walaupun sudah pernah melakukannya, wajib hukumnya untuk dilaksanakan.
Untuk melakukan amalan-amalan ibadah ini seorang muslim harus mempelajari langkah-langkahnya terlebih dahulu. Biasanya sebelum berangkat untuk menunaikannya, akan digelar pelatihan dan disebut sebagai tata cara manasik haji.
Waktu Pelaksanaan Serta Sumber Wahyu
Ibadah ini dilaksanakan pada bulan Dzulhijah. Tepatnya saat waktu wukuf di Arafah mulai tanggal 9 hingga 13 Dzulhijah tiap tahunnya. Ibadah ini juga mengandung nilai-nilai historis karena sudah dijalankan sejak waktu lama.
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 97 dengan arti “… mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah…”
Pengertian Singkat Mengenai Manasik, Tujuan dan Manfaatnya
Tata cara manasik haji merupakan penjelasan atau petunjuk untuk mengerjakan tuntunan berhubungan dengan rukun, wajib, dan sunnah haji. Biasanya menggunakan miniatur ka’bah di lapangan umum sebelum berangkat ke tanah suci.
Kegiatan ini sering diterapkan bagi calon jamaah supaya tidak kebingungan untuk beribadah dengan benar di tanah suci. Namun, kegiatan ini juga dapat diterapkan oleh anak-anak sejak usia dini untuk dapat mempelajarinya.
Tata cara manasik haji bertujuan untuk mempermudah calon jamaah mengenai cara menjalankan ibadah dengan baik secara teoritis maupun praktik. Harapannya calon jamaah mampu menjalankan ibadah dengan mandiri dan khusyuk.
Adapun manfaat menjalankan kegiatan ini, pertama jamaah mampu mengerti doa serta kegiatan mana yang tergolong wajib, sunnah, dan haram saat beribadah. Dapat mengetahui kondisi kota Makkah dan Madinah sehingga dapat menyiapkan diri terlebih dahulu.
Tata Cara Manasik Haji Beserta Urutannya
Kegiatan manasik secara sederhana sama saja dengan berlatih. Kegiatan latihan ini menyerupai kegiatan ibadan haji yang sebenarnya. Oleh karena itu Anda wajib mengikuti kegiatan sesuai dengan urutannya.
1. Memakai Baju Ikhram
Walaupun tidak sedang berada di Arab Saudi, Anda tetap diwajibkan menggunakan Ikhram. Ikhram merupakan pakaian digunakan bagi jamaah saat sedang melakukan ibadah haji. Untuk lelaki adalah dua helain kain tidak berjahit.
Sedangkan bagi jamaah perempuan tidak ada ketentuan khusus mengenai penggunaan ikhram. Dapat menggunakan pakaian biasa tetapi harus menutup semua aurat layaknya mukena. Disunnahkan menggunakan pakaian berwarna putih.
2. Wukuf Padang Arafah
Tata cara manasik haji wukuf tidak dilaksanakan di padang gurun, selayaknya gurun arafah di arab saudi. Peserta latihan dapat dikumpulkan dalam sebuah ruangan maupun bagian dari lapangan umum sebagai pengganti padang arafah.
Dalam ruangan yang dianggap sebagai padang arafah, para peserta dilatih untuk membaca bacaan talbiyah. Adapun bacaan tersebut dalam latin adalah sebagai berikut “Labbaika laa syariika la labbaik”.
3. Menuju Masjidil Haram
Setelah wukuf selesai, peserta melanjutkan perjalanan menuju masjidil haram. Dalam kegiatan latihan ini biasanya menggunakan tiruan ka’bah dan diletakkan ditengah lapangan. Peserta diminta untuk melakukan latihan sholat idul adha sebanyak 2 rakaat.
4. Lempar Jumrah
Pada umumnya kegiatan lempar jumrah dilakukan dengan melemparkan tujuh buah kerikil ke jumrah aqabah. Namun saat kegiatan latihan dapat menggunakan kerikil kecil atau pipilan kertas supaya tidak melukai tangan.
5. Melaksanakan Tawaf
Setelah lempar jumrah selesai dilakukan, tata cara manasik haji selanjutnya adalah melaksanakan tawaf. Dalam kegiatan aslinya, jamaah harus mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali putaran.
6. Melakukan Sai
Sai merupakan kegiatan berupa berlari kecil dari bukit Safa menuju Marwah. Saat kegiatan latihan biasanya ditentukan satu titik sebagai bukit Safa dan titik lainnya sebagai bukit Marwah. Jamaah diminta untuk berlari pelan sebanyak tujuh kali mengelilinginya.
7. Tahalul Sebagai Rukun Terakhir
Kegiatan sesuai rukun terakhir yang harus dilakukan adalah tahalul. Tahalul dilakukan dengan sekurang-kurangnya memotong tiga helai rambut. Namun biasanya jamaah lelaki mencukur gundul habis rambutnya.
Kegiatan latihan dilakukan dengan tujuan supaya Anda tidak kebingunga saat beribadah haji nanti. Ibadah ini disunnahkan untuk dilakukan sekali seumur hidup. Jadi lebih baik bersiap diri dengan mempelajari tata cara manasik haji supaya dapat beribadah dengan khusyuk.