
Sa’i adalah salah satu rangkaian ibadah yang dilakukan dalam umroh dengan berjalan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Meski tampak sederhana, kenyataannya sa’i membutuhkan stamina dan energi yang cukup. Banyak jamaah yang merasa kelelahan saat melaksanakan sa’i, terutama karena kondisi cuaca di Makkah yang panas serta kurangnya persiapan fisik dan asupan nutrisi yang tepat sebelum menjalankannya.
Agar ibadah sa’i dapat dilakukan dengan nyaman dan penuh kekhusyukan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga energi dan menghindari rasa lelah berlebihan. Persiapan yang baik sebelum, saat, dan setelah sa’i dapat membantu tubuh tetap segar serta memungkinkan jamaah menyelesaikan ibadah dengan lebih baik.
Mempersiapkan Fisik Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Menjaga kebugaran fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci sangat penting agar tubuh lebih siap menghadapi berbagai aktivitas ibadah yang membutuhkan stamina, termasuk sa’i. Latihan fisik secara rutin dapat membantu tubuh lebih terbiasa dengan aktivitas berjalan jauh dan berdiri lama.
Berjalan kaki setiap hari selama 30 hingga 45 menit dapat menjadi latihan sederhana yang efektif. Selain itu, olahraga ringan seperti senam, stretching, dan latihan pernapasan juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan, mencoba berjalan di tempat yang memiliki kemiringan atau menggunakan treadmill dengan sedikit elevasi bisa membantu tubuh beradaptasi dengan tantangan sa’i.
Mengatur Pola Makan Sebelum Sa’i
Asupan makanan sebelum sa’i berperan besar dalam menjaga energi selama menjalankan ibadah ini. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya kaya akan karbohidrat kompleks, protein, serta vitamin dan mineral.
Makanan seperti oatmeal, roti gandum, nasi merah, dan ubi rebus dapat memberikan energi yang bertahan lebih lama. Mengonsumsi protein dari sumber seperti telur, yoghurt, dan kacang-kacangan juga bisa membantu tubuh tetap kuat. Jangan lupa untuk menambahkan buah-buahan seperti pisang atau kurma yang kaya akan serat dan gula alami untuk memberikan energi tambahan.
Sebaliknya, hindari makanan berat atau yang terlalu berminyak karena bisa menyebabkan rasa kembung dan tidak nyaman saat berjalan. Makanan yang terlalu pedas juga sebaiknya dihindari agar tidak mengganggu pencernaan.
Menjaga Hidrasi Tubuh agar Tidak Dehidrasi
Cuaca di Makkah yang panas dan aktivitas fisik selama sa’i bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, memastikan tubuh tetap terhidrasi sangatlah penting.
Minumlah cukup air sebelum memulai sa’i agar tubuh tidak mengalami dehidrasi di tengah perjalanan. Jika memungkinkan, bawalah botol air kecil yang dapat digunakan untuk minum di sela-sela perjalanan. Air zamzam yang tersedia di Masjidil Haram juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga hidrasi.
Selain air putih, air kelapa bisa menjadi pilihan yang baik karena mengandung elektrolit alami yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh dalam jumlah berlebihan karena dapat menyebabkan tubuh lebih cepat kehilangan cairan.
Mengenakan Pakaian yang Nyaman
Pakaian yang dikenakan selama sa’i juga dapat mempengaruhi kenyamanan dan ketahanan tubuh. Memilih pakaian yang longgar dan berbahan ringan bisa membantu tubuh tetap sejuk dan tidak mudah berkeringat.
Bagi jamaah laki-laki yang mengenakan kain ihram, pastikan kain ihram dipakai dengan rapi dan tidak terlalu ketat agar tetap nyaman selama berjalan. Sementara bagi jamaah perempuan, memilih pakaian ihram berbahan katun atau linen yang menyerap keringat dapat membantu tubuh tetap sejuk.
Menggunakan alas kaki yang nyaman juga bisa membantu mengurangi rasa lelah. Sandal atau sepatu yang memiliki sol empuk bisa memberikan perlindungan ekstra bagi kaki, terutama bagi jamaah yang memiliki masalah pada telapak kaki atau lutut.
Menyesuaikan Kecepatan Langkah
Saat menjalankan sa’i, tidak perlu terburu-buru menyelesaikannya. Menjaga ritme langkah yang stabil dapat membantu menghemat energi dan mengurangi risiko kelelahan.
Sahabat bisa berjalan dengan langkah yang lebih santai di awal, lalu menyesuaikan kecepatan sesuai dengan kondisi tubuh. Jika merasa lelah, tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak di area yang diperbolehkan untuk beristirahat.
Bagi laki-laki yang disunnahkan untuk berlari kecil di antara tanda lampu hijau, pastikan tubuh dalam kondisi siap sebelum melakukannya. Jika merasa kurang bertenaga, cukup berjalan dengan kecepatan yang nyaman tanpa memaksakan diri.
Mengelola Nafas dengan Baik
Teknik pernapasan yang baik dapat membantu tubuh tetap bertenaga dan mengurangi risiko kelelahan. Bernapas dengan perlahan dan dalam melalui hidung, lalu menghembuskannya melalui mulut bisa membantu tubuh mendapatkan oksigen dengan lebih efektif.
Hindari bernapas terlalu cepat atau terburu-buru karena bisa menyebabkan tubuh lebih cepat lelah. Jika merasa sesak atau kehabisan napas, cobalah untuk berhenti sejenak dan mengambil napas dalam sebelum melanjutkan perjalanan.
Menjaga Motivasi dan Keimanan
Selain persiapan fisik, menjaga keimanan juga menjadi kunci utama agar tubuh tetap semangat menjalankan sa’i. Mengingat kembali makna dan tujuan dari ibadah ini bisa menjadi dorongan kuat untuk tetap bertahan hingga akhir.
Mengingat kisah Siti Hajar yang berlari mencari air demi putranya, Ismail, bisa menjadi inspirasi bagi setiap jamaah. Sa’i bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga refleksi keimanan dan kepasrahan kepada Allah.
Membaca doa atau dzikir selama berjalan juga bisa menjadi cara yang baik untuk menjaga semangat. Dengan selalu mengingat Allah dalam setiap langkah, rasa lelah bisa terasa lebih ringan dan ibadah pun menjadi lebih khusyuk.
Beristirahat dan Mengisi Energi Setelah Sa’i
Setelah menyelesaikan sa’i, tubuh biasanya akan merasa lelah dan memerlukan waktu untuk memulihkan energi. Mengonsumsi camilan sehat seperti kurma, kacang almond, atau yoghurt bisa membantu mengembalikan tenaga.
Beristirahat sejenak sebelum melanjutkan ibadah lainnya juga penting agar tubuh tidak mengalami kelelahan berlebihan. Jika merasa sangat lelah, luangkan waktu untuk duduk dan menenangkan diri sebelum melanjutkan aktivitas.
Sa’i adalah ibadah yang membutuhkan keseimbangan antara kekuatan fisik dan ketenangan hati. Dengan persiapan yang baik, baik dari segi fisik maupun mental, ibadah ini bisa dijalankan dengan lebih nyaman dan penuh keikhlasan.
Agar perjalanan umroh sahabat berjalan dengan lancar dan penuh keberkahan, pastikan untuk memilih biro perjalanan yang terpercaya dan profesional. Mabruk Tour hadir sebagai sahabat terbaik dalam perjalanan ibadah ke Tanah Suci dengan fasilitas terbaik dan pendampingan dari tim yang berpengalaman.
Jangan ragu untuk mengunjungi www.mabruk.co.id dan temukan berbagai paket umroh yang sesuai dengan kebutuhan sahabat. Bersama Mabruk Tour, wujudkan impian umroh yang nyaman, aman, dan penuh makna.